JawaPos.com – Dukungan pembiayaan ekonomi hijau makin besar. PT Bank HSBC Indonesia kembali memperkuat portofolio pembiayaan hijau dengan salah satu mitranya, PT Sun Paper Source (SPS).
Presiden Direktur HSBC Indonesia Francois de Maricourt menyatakan, hari ini pihaknya meresmikan pemberian fasilitas kredit perdagangan hijau (green trade financing/GTF) USD 14,9 juta kepada SPS. Produsen kertas tisu itu memperbesar kredit hijau yang semula mencapai USD 7,5 triliun pada kontrak pertama.
“Ini adalah salah satu tonggak capaian kami dalam mendukung ekonomi hijau, baik secara global maupun nasional,” paparnya dalam acara penandatanganan GTF di Surabaya Selasa (14/3).
Dia menjelaskan, industri semakin sadar pentingnya aspek ekonomi hijau dalam beroperasi. Terutama perusahaan yang berorientasi ekspor.
Banyak mitra dagang yang mulai mensyaratkan pemenuhan standar lingkungan. Karena itulah, banyak pelaku usaha tanah air yang berupaya mengubah portofolio pembiayaan menjadi hijau.
Managing Director dan Head of Wholesale Banking HSBC Indonesia Riko Tasmaya menyebutkan, saat ini kontribusi, baik GTF maupun sustainability-linked loans, sudah mencapai 10 persen dari total kredit yang disalurkan. Hal itu tumbuh jauh jika dibandingkan saat memulai pembiayaan hijau 2018.
“Tapi, potensinya tak hanya berhenti di 10 persen. Saat ini sudah banyak klien kami yang berencana mengubah portofolio mereka menjadi pembiayaan hijau,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Sun Paper Source Ventje Hermanto menyatakan, pembiayaan yang didapatkan memberikan banyak manfaat. Selain memperbaiki cost of fund karena insentif yang diterima, SPS bisa memenuhi standar ekonomi hijau yang diminta klien.
Sebagai perusahaan tisu terkemuka di Asia Tenggara, anak usaha SPS Corporation itu mengekspor 80 persen produknya. Tujuan pasar mencapai 80 negara. Pihaknya harus menaati standar hijau.
Credit: Source link