JawaPos.com – Pergerakan nilai tukar mata yang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih berpeluang melemah seiring dengan sentimen kebijakan moneter AS. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI) saat ini posisi rupiah berada di level Rp 14.162 per dolar AS.
Analis pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah mungkin masih berpeluang melemah dengan pernyataan Jerome Powell di Jumat Malam pada acara konferensi online bahwa The Fed masih dalam jalur pengurangan stimulus.
“Rencana tapering ini bisa mendorong penguatan dolar AS dan menekan nilai tukar lainnya,” ujarnya kepada JawaPos.com, Senin (25/10).
Ariston melanjutkan, selain kekhawatiran pasar terhadap hyperinflasi di dunia. Pemicu pelemahan investasi berisiko juga berasal dari kenaikan harga energi dan kasus covid global yang masih tinggi.
Menurutnya, hal itu dapat menahan laju pertumbuhan ekonomi yang juga dapat menjadi pendorong pelemahan nilai tukar rupiah dan aset berisiko lainnya.
“Hari ini Nilai tukar rupiah berpotensi melemahn ke kisaran 14.160 dengan potensi support dinkisaran 14.100,” pungkasnya.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link