Jakarta (ANTARA) – Hyundai Motor Group (HMG) memiliki tujuan untuk menjadi salah satu dari tiga produsen electric vehicle (EV) teratas dunia pada tahun 2030 melalui penjualan gabungan model listrik dari merek Hyundai Motor, Kia, dan Genesis.
Dikutip dari paultan.org pada Jumat (14/4), HMG dikabarkan menginvestasikan 24 triliun won Korea atau sekitar hampir Rp272 triliun di Hyundai Motor, Kia dan Hyundai MOBIS (Mobility Beyond Integrated Solution), juga pada tahun 2030.
Melalui investasi ini, grup tersebut mengatakan akan memperluas produksi EV tahunan di Korea Selatan menjadi 1,51 juta unit dan volume global menjadi 3,64 juta unit.
Pada tahun 2030, perusahaan mengatakan total line-up akan mencakup 31 model EV di seluruh mereknya, dengan model yang disebutkan adalah SUV tiga baris Kia EV9 yang memulai debutnya tahun ini, sementara Hyundai Ioniq 7 tiba pada tahun 2024.
Pada bulan Oktober tahun lalu, HMG mengungkapkan bahwa akan mengembangkan dua platform EV baru, dengan arsitektur eM yang didedikasikan untuk kendaraan penumpang ketika diperkenalkan pada tahun 2025.
Sementara itu, platform eS memiliki desain “skateboard” dan akan digunakan secara eksklusif untuk kendaraan yang dibuat khusus atau purpose-built vehicles (PBVs), dan perusahaan juga mengungkapkan Kia akan membangun pabrik baru yang didedikasikan untuk kendaraan tersebut.
Kedua platform akan menggunakan Integrated Modular Architecture (IMA) grup yang menstandarisasi baterai dan motor listrik untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi pengembangan produk.
Ini diklaim akan membantu mengurangi biaya, dengan penggunaan bagian umum yang membuat peningkatan sistem perangkat lunak lebih mudah dijalankan.
Grup ini juga telah mengoperasikan program 5,2 triliun won atau sekitar Rp59 triliun untuk lebih mendukung pemasoknya pada langkah-langkah peningkatan laba rugi, likuiditas, dan daya saing mereka.
Ini mencatat bahwa itu akan berbagi beban biaya dengan pemasoknya pada fluktuasi bahan baku dan mencerminkan perubahan harga barang yang disediakan, membayar sekitar 3,4 triliun won atau sekitar Rp38,5 triliun untuk peningkatan pengiriman bahan baku ke lebih dari 300 pemasok utama tahun lalu.
Selain itu, akan membantu pemasok suku cadang mesin pembakaran internal yang ingin mendiversifikasi bisnis mereka dengan memberikan pinjaman dengan suku bunga lebih rendah dari pasar.
Dukungan juga akan ditawarkan melalui konsultasi manajemen eksternal kepada pemasok yang ingin mengembangkan strategi bisnis masa depan baru dan menemukan mesin pertumbuhan bisnis baru.
Baca juga: Hyundai Kona 2023 ditawarkan dengan tiga varian bahan bakar di Inggris
Baca juga: Hyundai luncurkan Kona Electric baru di Korea Selatan
Baca juga: Hyundai investasi Rp269 triliun untuk kendaraan listrik hingga 2030
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link