Dibangun sebagai hasil kolaborasi Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dengan Hyundai Mobis, fasilitas ini akan mendukung Indonesia untuk menjadi hub kendaraan listrik di Asia Tenggara.
“Hyundai Energy Indonesia didirikan pada Desember tahun lalu dan akan memulai produksi pada Juli 2024. HEI membangun pabrik ini selama 13 bulan hingga Maret tahun depan,” ujar President Director Hyundai Energy Indonesia Chang Oug Hong, dalam acara seremoni peletakan batu pertama pembangunan pabrik tersebut, Rabu.
Pabrik tersebut dibangun dengan investasi sebesar 60 juta dolar AS (sekitar Rp900 miliar) dan akan memulai produksi massal pada paruh pertama tahun 2024.
Baca juga: Hyundai sediakan 117 IONIQ 5 untuk dukung KTT ASEAN
Pabrik sistem baterai ini bertujuan memastikan pasokan baterai kendaraan listrik yang stabil untuk mobil listrik bertenaga baterai serta memperkuat rantai pasok dalam kegiatan produksi secara berkelanjutan.
Hong mengatakan kehadiran fasilitas tersebut sekaligus menegaskan komitmen Hyundai dalam membangun ekosistem mobil listrik di Indonesia.
Dengan demikian, Hyundai dapat secara konsisten mendukung industri dan ekosistem mobil listrik Indonesia dalam mengembangkan kapabilitas industri komponen otomotif dalam negeri, khususnya di sektor kendaraan listrik.
Hyundai Energy Indonesia nantinya akan mengatur seluruh kegiatan produksi di fasilitas terkait. Hyundai Motor Group juga telah melibatkan Hyundai Mobis untuk mendukung sistem EV PE (Power Electric) yang merupakan inti dari teknologi kendaraan listrik.
Berlokasi di lahan seluas 32.188 meter persegi, pabrik ini akan memproduksi battery system untuk dipasok ke model-model BEV yang dibuat di Indonesia yang diharapkan dapat dirilis di pasar Asia Tenggara pada 2024.
Adapun komponen tersebut nantinya akan dioptimalkan dengan dua jenis sel baterai, yaitu kapasitas standar dan kapasitas besar untuk jarak tempuh yang lebih jauh.
Hyundai melalui Hyundai Motor Group juga akan memproduksi sel baterai tersebut di Indonesia lewat usaha patungan (joint venture) dengan LG Energy Solution dalam pembangunan pabrik sel baterai di Karawang, Jawa Barat, yang masih proses pembangunan saat ini.
Dengan lokasinya yang berdekatan dengan fasilitas Hyundai lainnya, yaitu pabrik perakitan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan pabrik sel baterai, kehadiran pabrik sistem baterai ini akan meningkatkan efisiensi operasional dan rantai pasok.
Kehadiran tiga fasilitas Hyundai ini diharapkan dapat mendorong Indonesia untuk menjadi hub kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara.
“Upaya kami dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik Hyundai di Indonesia menegaskan posisi perusahaan yang memegang peran penting untuk mendukung pemerintah dalam memajukan ekosistem kendaraan listrik Tanah Air dan menjadi yang terdepan di Asia Tenggara,” ujar President Hyundai Motor ASEAN Headquarters Young Tack Lee.
Hyundai berharap bahwa pabrik sistem baterai ini akan membantu perusahaan mencapai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang ditentukan untuk kendaraan listrik.
Sebelumnya, Hyundai telah berkomitmen dalam memusatkan kegiatan produksi kendaraan listriknya di dalam negeri yang diwujudkan dengan memproduksi IONIQ 5.
Lebih lanjut, dengan proses konstruksi pabrik yang akan selesai pada tahun depan, Hyundai akan dapat segera menghadirkan rantai pasok kendaraan listrik yang lengkap.
Produksi sistem baterai dan sel baterai yang dijadwalkan untuk dimulai pada pertengahan awal tahun 2024 akan melengkapi kegiatan manufaktur kendaraan listrik Hyundai di Indonesia yang telah beroperasi sejak Maret 2022.
Baca juga: Hyundai luncurkan sepeda listrik eXXite Next
Baca juga: Hyundai dan LG Energy bangun pabrik baterai EV 4,3 miliar dolar di AS
Baca juga: Penjualan Hyundai dan Kia di Eropa naik 1,1 persen pada April
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link