JawaPos.com – Pasar saham Indonesia ditutup di zona merah pada penutupan perdagangan tahun ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,95 persen ke level 5.979,07 yang ditutup oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Adapun nilai transaksi perdagangan mencapai Rp 14,02 triliun, dengan volume perdagangan 22,89 miliar saham, dan frekuensi perdagangan 1,16 juta kali transaksi.
Pada penutupan perdagangan tahun ini, sebanyak 118 saham naik, 383 saham turun, dan 121 saham stagnan. Tapi setelah berlaku 5 menit, 365 saham turun, 143 saham naik, dan 118 saham tak bergerak.
Selama pandemi Covid-19, secara tahunan IHSG terkoreksi 5,13 persen, meskipun pada 6 bulan terakhir melesat 19,8 persen. Asing hari ini justru masuk di pasar reguler Rp 480 miliar, meski ada net sell di pasar nego dan tunai Rp 473 miliar.
Bencana kesehatan Covid-19 telah menciptakan ketidakpastian pada sektor ekonomi, tak terkecuali pasar saham. Namun ternyata jumlah investor pasar modal malah meningkat 56 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengungkapkan, sepanjang tahun ini, jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 3,87 juta Single Investor Identification (SID). Investor itu yang terdiri atas investor saham, obligasi, maupun reksa dana.
“Jumlah investor terus bertambah bertumbuh menjadi 3,87 juta investor atau meningkat 56% sepanjang tahun 2020,” ucapnya dalam acara seremonial penutupan perdagangan saham tahunan, Rabu (30/12).
Angka kenaikan investor pasar modal tersebut 4 kali lipat lebih tinggi sejak 4 tahun terakhir dari 894 ribu investor pada tahun 2016. Selain itu, investor saham juga naik sebesar 53 persen menjadi 1,68 juta SID.
Inarno menambahkan, sementara jumlah investor aktif harian, hingga 29 Desember 2020 terdapat 94 ribu investor atau naik 73 persen dibandingkan akhir tahun lalu. Peningkatan jumlah investor serta aktivitas transaksi investor harian tentu merupakan hasil upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Self-Regulatory Organization (SRO) dalam mengedepankan sosialisasi dan edukasi terkait investasi di pasar modal kepada masyarakat.
Bahkan terdapat peningkatan aktivitas transaksi dari kalangan investor tersebut yakni melonjak 4 kali lipat dalam 11 bulan terakhir. “Ini adalah tahunnya investor ritel di pasar modal Indonesia dan semoga menjadi fondasi yang besar dalam pertumbuhan pasar modal ke depan,” imbuhnya.
Seiring dengan meningkatnya partisipasi investor pasar modal ritel domestik, rekor transaksi perdagangan baru berhasil dicapai pada tahun 2020, yaitu frekuensi transaksi harian saham tertinggi pada 22 Desember 2020 sebanyak 1.697.537 transaksi.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link