Wakil Ketua DPR RI/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel mengatakan, sebagai bagian dari rangkaian pembangunan infrastruktur sektor transportasi, kehadiran proyek itu sangat strategis bagi pengembangan industri otomotif sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai basis ekspor berbagai prinsipal otomotif global.
“Kami harus mengapresiasi terobosan pemerintah Indonesia, serta dukungan pelaku industri otomotif dan pemerintah Jepang, untuk bekerja sama dalam mengembangkan proyek strategis ini. Kehadiran proyek ini harus bisa mempercepat transfer teknologi dari Jepang ke Indonesia,” kata Rachmat dalam siaran pers, Senin.
Menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU), pembangunan infrastruktur itu merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan standarisasi kendaraan yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia, baik dari sisi keamanan (safety), kenyamanan dan ramah lingkungan hidup.
Baca juga: Uji emisi jadi dasar tentukan pajak kendaraan di Jakarta
Baca juga: PLN ajak masyarakat jajal kendaraan listrik secara gratis
Proyek yang menjadi salah satu tonggak kerja sama Indonesia-Jepang itu melibatkan sejumlah perusahaan nasional, antara lain PT Gobel International, PT Bintang Pradipa Persada, PT Astra Daihatsu Motor, PT Hutama Karya (Persero), serta Toyota Tsusho Corporation dan Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development (JOIN) dari Jepang.
Proyek itu juga didukung anggota konsorsium yang memiliki pengalaman dalam membangun dan mengoperasikan proving ground di Indonesia.
Selain itu, proyek tersebut juga melibatkan konsultan IDIADA Automotive Technology SA., perusahaan global asal Spanyol yang berpengalaman lebih dari 30 tahun dan telah membangun lebih dari 100 fasilitas pengujian kendaraan yang tersebar di 22 negara dari tiga benua, Amerika, Eropa dan Asia, serta mengelola 6 technical center di dunia.
Ke-22 negara tersebut adalah AS, Brasil, Spanyol, Jerman, Czech, Inggris, India, China, Belgia, Prancis, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Polandia, Slowakia, Korea Selatan, Swedia, Thailand, Taiwan, Turki, dan Vietnam.
Sesuai dengan kontrak, kerja sama IIAPG dengan Kemenhub akan berlangsung selama 17 tahun, termasuk masa konstruksi yang diperkirakan memakan waktu selama 2 tahun. Biaya investasi dan pemeliharaan sepenuhnya ditanggung oleh IIAPG, sedangkan operasional fasilitas proving ground akan berada di bawah kendali Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), yang merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Ditjen Perhubungan Darat.
Pengembalian dana investasi menggunakan skema Pembayaran Ketersediaan Layanan (Availability Payment/AP) dan mendapat jaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), BUMN yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan dan khusus didirikan sebagai lembaga penjamin infrastruktur guna mendukung percepatan penyediaan infrastruktur di Indonesia melalui skema KPBU.
Sementara itu, Direktur Utama PT IIAPG Hiramsyah Sambudhy Thaib mengatakan, pembangunan proving ground merupakan proyek bergengsi karena menyangkut fasilitas strategis pengembangan industri otomotif nasional yang modern dan terkait dengan teknologi terkini untuk uji bidang keamanan dan kenyaman bagi kendaraan, serta dampak lingkungan hidup.
Ruang lingkup proyek meliputi desain proving ground, pembangunan fasilitas dan penyediaan peralatan beserta sistem informasi, pemeliharaan infrastruktur dan peralatan pengujian, serta pelaksanaan pelatihan berkala. Infrastruktur itu nantinya dilengkapi fasilitas modern untuk berbagai jenis uji tipe bagi kendaraan bermotor, seperti uji breaking system, speedometer, noise emission, rear view mirror, steering equipment, exhaust emission.
Proving ground juga dilengkapi fasilitas general road berfungsi untuk pengujian jalan pada umumnya, high speed track untuk pengujian kecepatan, kenyamanan kendaraan, pengendalian kendaraan, percepatan dan pengereman, pemakaian bahan bakar external noise, lintasan kering untuk pengujian kestabilan dan rem, lintasan tanjakan, lintasan kenyamanan dan lintasan off road untuk pengujian kestablian dan suspensi.
“Dengan berbagai fasilitas dan dukungan teknologi terkini, Proving Ground BPLJSKB Bekasi akan memberi multiplier effect yang besar terhadap pengembangan industri otomotif nasional, bahkan berpotensi membawa Indonesia ke posisi terdepan dalam lingkungan industri otomotif di kawasan Asean. Konsorsium berterima kasih atas kepercayaan pemerintah yang memberi peluang berperan serta dalam pengembangan sektor transportasi dan industri otomotif nasional,” kata Hiramsyah.
Data menunjukkan, peran industri otomotif terhadap perekonomian nasional terus meningkatkan. Menurut data Menko Perekonomian, kontribusi sektor ini terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Industri Manufaktur Non-Migas mencapai sekitar 20 persen atau sekitar 4 persen terhadap total PDB Indonesia.
Tenaga kerja yang diserap, baik langsung maupun tidak langsung mencapai sekitar 5 juta orang.
Adapun perjanjian kerja sama pembangunan proving ground tersebut ditandatangani pada hari ini di Kementerian Keuangan antara Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Muhamad Wahid Sutupo dengan Direktur Utama PT IIAPG Hiramsyah Sambudhy Thaib. Acara turut dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Ketua DPR RI/Korinbang Rachmat Gobel.
Baca juga: DKI adakan uji emisi kendaraan bermotor gratis
Baca juga: Rasakan nikmatnya kendaraan elektrik bisa dilakukan di GIIAS 2022
Baca juga: 140 kendaraan Xiaomi uji mengemudi otonom di China
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Credit: Source link