YOGYA, KRJOGJA.com – Pengusaha muslim yang tergabung dalam Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Daerah Istimewa Yogyakarta bertekad memajukan perekonomian umat Islam khususnya serta Indonesia secara umum. Selain itu juga membangun kerjasama bisnis antarkader atau saling sinergi antar kader organisasi di kedua pihak.
“Adanya saling kerjasama bisa bermanfaat pula untuk lebih memaksimalkan dalam mensosialisasikan dan mengajak para pelaku usaha menggunakan produk-produk dari para kader, sehingga tercipta community based economy atau ekonomi berbasis masyarakat,” kata Ketua IIBF DIY, Mukhlis Hari Nugroho.
Hal itu disampaikan pada Rapat Pimpinan Wilayah dan Daerah (Rapimwilda) 2020 di Goebog Resto Banguntapan Bantul, Sabtu (14/11) lalu. Salah satu rangkaian kegiatan ini, ada penandatanganan surat perjanjian kerjasama antara IIBF DIY dengan beberapa komunitas ataupun organisasi yang lahir di DIY.
Mukhlis menjelaskan, dengan adanya saling bersinergi memajukan perekonomian, sangat sesuai dengan tema Rapimwilda 2020, yaitu Perjuangan ekonomi menuju Indonesia adil dan makmur
. Sedangkan perwakilan komunitas/organisasi yang diundang dalam kesempatan ini, antara lain Teras Dakwah, X-Bank, Sukses Berkah Community (SBC), Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman (Aspika) serta Perkumpulan Pengusaha Muslim Indonesia (PPMI).
Hal senada diungkap pula oleh Dewan Pembina IIBF Pusat, Andi Wibawa yang ikut hadir dalam Rapimwilda IIBF DIY serta memberikan sambutan usai penandatanganan surat perjanjian kerjasama IIBF DIY dengan beberapa komunitas di DIY. “Saya optimis, hasil dari Rapimwilda ini punya pengaruh besar bagi perjuangan kejayaan ekonomi di Indonesia. Sejarah juga mencatat, perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia tak hanya di DKI Jakarta, tapi juga di DIY maupun daerah-daerah lain di Indonesia,” tandas Andi. (Fie)
Credit: Source link