JawaPos.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menekankan mahasiswa yang akan melakukan perkuliahan tatap muka untuk berada dalam kondisi sehat. Salah satunya dengan melakukan swab test untuk membuktikan mahasiswa benar-benar terbebas dari Covid-19.
“Bisa melakukan swab test atau tes usap,” jelasnya dalam webinar SE Pembelajaran Selama Masa Pandemi Covid-19, Rabu (2/11).
Apalagi untuk mahasiswa yang berasal dari luar daerah. Jika swab test dirasa terlalu mahal, maka mahasiswa dapat melakukan isolasi mandiri selepas datang dari daerahnya.
“Atau yang lebih murah adalah datang ke kota tempat kampus itu berada dan melakukan itu isolasi mandiri selama 14 hari,” terangnya.
Mewajibkan kesehatan para mahasiswa ini harus dilakukan sebagai upaya meminimalisasi potensi penularan di kawasan kampus. Kemudian juga bagi para mahasiswa yang memiliki penyakit penyerta atau komorbiditas sebaiknya tidak mengikuti perkuliahan secara offline.
“Kalau tidak sebaiknya mengikuti pembelajaran secara daring saja,” ungkapnya.
Untuk itu, tentunya kebutuhan akan kuota masih diperlukan mahasiswa. Namun, pihaknya belum tahu apakah akan melanjutkan program bantuan subsidi kuota atau tidak.
“Mungkin nanti akan kita evaluasi,” jelasnya.
Selain itu, perguruan tinggi juga diminta untuk menyiapkan sarana prasarana dalam pembelajaran secara campuran antara daring dan luring.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Saifan Zaking
Credit: Source link