JAKARTA, KRJOGJA.com – Pandemi Covid-19 sangat brutal bagi maskapai penerbangan AS dan bantuan yang signifikan diperkirakan tidak akan terjadi hingga paruh kedua tahun 2021.
Seperti dikutip CNBC, Minggu (3/1/2021), kerugian bersih operator AS pada 2020 kemungkinan mencapai USD35 Miliar atau setara Rp494 Triliun (kurs Rp14.100 per USD), menurut perkiraan analis yang diberikan oleh FactSet. Itu termasuk kerugian tahunan pertama Southwest Airlines dalam lebih dari empat dekade.
Pandemi mengakhiri satu dekade keuntungan yang dinikmati industri boom-and-bust hingga tahun 2020, di mana mereka mempekerjakan puluhan ribu pekerja, membeli pesawat baru, dan memperluas jaringan mereka.
Saham maskapai penerbangan pada tahun 2020 turun terbesar dalam beberapa tahun. Harga saham American Airlines turun 45%, persentase penurunan terbesar sejak sebelum merger maskapai penerbangan 2013 dengan US Airways. Saham Delta Air Lines kehilangan 31%, sementara United Airlines turun 51% selama 12 bulan terakhir, penurunan terbesar sejak 2008. Southwest merosot 14%. Sementara itu, S&P 500 naik lebih dari 16% pada tahun 2020.
Credit: Source link