Dirjen Imigrasi Kemenkumham Ronny Sompie.
Jakarta – Tujuh warga negara Indonesia (WNI) disebut ikut terlibat dalam kelompok militan Maute yang menyerbu Kota Marawi, Filipina Selatan. Tujuh dari puluhan orang itu mengemuka sebagaimana dirilis oleh Philippine National Police (PNP).
Merespon hal itu, Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI, Ronny F Sompie menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan terhadap Polri, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), dan Kementerian Luar Negeri. Salah satu dukungan itu yakni upaya pecegatan.
Menurut Ronny, pihaknya dapat memberi dukungan berupa pencegatan terhadap tujuh buronan yang disebut pemerintah Filipina itu di tempat-tempat seperti bandar udara, pelabuhan atau pos lintas batas. Selain itu, Ditjen Imigrasi juga punya atase teknis keimigrasian di Filipina yang dapat membantu berkomunikasi dengan pihak Imigrasi Filipina terkait tujuh buronan tersebut.
“Imigrasi hanya memberi dukungan. Jadi kalau ada permintaan, baru kami masukan ke SIMKIM (sistem informasi manajemen keimigrasian) untuk memudahkan pencegatan di bandara di pelabuhan atau pos lintas batas,” ujar Ronny, di kantor Ditjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM, Rabu (5/7/2017).
Sementara terkait penemuan dua paspor WNI di Marawi, kata Ronny, tengah diverifikasi oleh Ditjen Imigrasi.
“Cuma sampai saat ini kita belum dapat data lebih rinci hasil penyelidikan ini, pasti kami akan sampaikan kalau memang data ini bisa kita temukan secara lengkap,” terang Ronny.
Pada kesempatan ini Ronny juga mengungkapkan soal kepulangan 36 WNI dari Filipina lantaran terjebak konflik di Filipina. Ronny memastikan mereka tak terlibat kelompok teroris yang berperang di Filipina.
“Ini sudah kembali semua 36 itu. Di antara jemaah tablig itu,” tandas Ronny.
TAGS : Ronny Sompie miitan marawi imigrasi WNI
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/18395/Imigrasi-Siap-Cegat-7-WNI-yang-Disebut-DPO-Filipina/