JAKARTA, KRJOGJA.com – Inklusi keuangan yang melibatkan berbagai pelaku usaha (inclusivity), akan lebih baik dibandingkan dengan hanya berfokus pada pelaku usaha tertentu, missal pelaku usaha besar atau korporasi.
Direktur Utama BRI Sunarso di sela forum WEF 2022 di Davos Swiss menerangkan, “Dalam inklusi keuangan, inclusivity yang memberikan kesempatan semua pelaku usaha untuk berpartisipasi dalam perekonomian itu jauh lebih baik, dibandingkan jika kita hanya memberikan kepada segelintir pengusaha untuk menjadi motor penggerak ekonomi. Maka penting untuk kita menggerakkan ataupun mencapai promoting prosperity itu melalui inclusivity, dengan melibatkan banyak pelaku usaha,” katanya.
Upaya BRI untuk meningkatkan financial literasi index, adalah dengan gerakan sistematis dalam organisasi, yang kemudian orang-orang tersebut akan diberi target untuk bisa mendidik sekian orang dan lain-lain.
Pertama, mengembangkan Agen BRILink menjadi 600 ribu hingga akhir 2022 dari sekitar 530 ribu agen di seluruh Indonesia hingga kuartal I/2022. Agen laku pandai tersebut merupakan hybrid channel dari BRI secara brancless banking.
Karena Agen BRILink merupakan jaringan konvensional yang dilengkapi dengan layanan digital. Agen BRILink menurutnya secara tidak langsung akan memberikan edukasi awal tentang kemudahan dan keamanan layanan transaksi keuangan digital kepada nasabah.
Kedua, BRI pun akan mengembangkan digital advisor atau penyuluh digital. Dengan tugas mengajari masyarakat untuk buka rekening dan bertransaksi secara digital, serta mengajarkan masyarakat melakukan pengamanan agar terhindar dari kejahatan digital.
Credit: Source link