JawaPos.com – Indonesia dinilai berpotensi kalah banding di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas gugatan Brasil terkait kebijakan importasi daging ayam. Hal tersebut memunculkan risiko masuknya ayam impor ke pasar dalam negeri. Mengantisipasi hal itu, pemerintah akan berupaya untuk memperkuat industri perunggasan dalam negeri.
“Tinggal menunggu waktu, pasar perunggasan dalam negeri akan mulai diintervensi negara lain, khususnya Brasil,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan Kamis (22/7).
Jika nanti produk olahan ayam dari Brasil benar-benar masuk ke Indonesia, industri lokal diperkirakan terbebani. Karena itu, Oke berharap seluruh stakeholder saling bekerja sama untuk memperkuat industri perunggasan. Masalah yang harus segera diatasi mengenai persoalan tingginya harga pakan dan bibit ayam.
Oke membeberkan, harga pakan ayam broiler pada minggu ketiga Juli naik 0,75 persen dibandingkan harga bulan lalu. Kenaikan tersebut ditengarai terjadi akibat terkereknya bahan baku pakan, baik lokal maupun impor.
“Kenaikan harga pakan akan berdampak pada harga pokok produksi di tingkat peternak,” ujarnya.
Untuk mengatasi permasalahan itu, Oke menyebut Kemendag sedang menyiapkan revisi Permendag No 7 Tahun 2020 dengan membuat harga acuan ayam hidup yang bergerak dinamis mengikuti perkembangan biaya produksi.
Credit: Source link