JawaPos.com – Industri kosmetik mengalami pertumbuhan yang sangat pesat seiring dengan meluasnya pasar kosmetik dan tingginya permintaan konsumen. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 menyebutkan bahwa industri kosmetik mengalami pertumbuhan hingga 9,61 persen, sementara BPOM juga mencatat, industri kosmetik mengalami kenaikan jumlah perusahaan hingga sebesar 20,6 persen.
Hingga Juli 2022, setidaknya sudah ada 913 industri kosmetik yang tercatat berdiri, di mana 83 persen diantaranya merupakan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Pembatasan sosial di masa pandemi juga membuat aktivitas masyarakat berubah dan membuat peluang bisnis kosmetik semakin besar. Keadaan yang memaksa orang-orang terpaksa harus tetap berada di rumah membuat mereka punya waktu senggang merawat diri.
Saat ini, para pelaku usaha yang baru terjun untuk memulai bisnis kosmetik dan belum memiliki pengalaman banyak yang menyasar pada jasa maklon. Jasa maklon merupakan suatu kegiatan manufaktur produk yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atas dasar permintaan pihak lain.
“Istilah maklon ini pada awalnya dikenal dalam industri kosmetik, namun saat ini juga digunakan pada industri-industri lainnya baik makanan, minuman, maupun produk herbal,” ujar Heri Susanto, Direktur PT. Genta Niaga Wijaya yang merupakan salah satu penyedia jasa maklon, menurut keterangan resminya.
Menurut Heri, proses produksi yang cukup rumit serta membutuhkan alat dan sumber daya manusia yang banyak membuat jasa maklon menjadi banyak dicari para pebisnis baru. Para pelaku usaha lebih merasa diuntungkan dengan menyerahkan proses produksi kepada penyedia jasa maklon ketimbang harus membangun pabrik sendiri.
“Tak hanya mengurus masalah produksi, penyedia jasa maklon biasanya juga mengurus perizinan produk yang akan dibuat,” lanjutnya.
Heri memaparkan, beberapa keuntungan yang bisa didapat dengan menggunakan jasa maklon diantaranya adalah, mempermudah proses perizinan, tersedia tempat produksi dan SDM, modal minim, keuntungan lebih mudah dihitung, dan dapat fokus terhadap pemasaran.
“Dengan adanya maklon pelaku usaha tinggal fokus saja ke distribusi dan marketing produk, urusan pengembangan produk serahkan saja ke penyedia jasa maklon. Biaya yang dibutuhkan sendiri disesuaikan dengan jenis produk yang akan dibuat,” tutupnya.
Credit: Source link