Alumni Fakultas Teknologi Kelautan ITS Surabaya yang tergabung dalam Alfatikelits Jabodetabek menyampaikan gagasan bahwa industri maritim Indonesia harus lebih efisien dan inovatif dengan mengadopsi revolusi industri 4.0.
Jakarta, Jurnas.com – Pengaruh kondisi ekonomi global dan menurunnya harga komoditas tertentu membuat gairah Industri maritim di Indonesia menurun. Juga, industri pembangunan kapal mengalami hal yang sama. Kondisi ini mengakibatkan persaingan antar pemain menjadi sangat ketat.
Dalam situasi persaingan yang sangat ketat di skala nasional maupun internasional, industri maritime Indonesia menuntut adanya efisiensi dan pengembangan bisnis model yang innovative agar bisa berkesinambungan.
Dalam konteks pemikiran tersebut di atas, pengurus wilayah Jabodetabek Ikatan Alumni Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya atau yang lebih di kenal dengan nama Alfatukelits menggelar diskusi membicarakan tentang revolusi industry 4.0 di bidang maritim,
sekaligus berbuka puasa bersama di Jakarta, 10 Mei 2019 lalu.
“Kita berkeyakinan bahwa visi masa depan industri maritime Indonesia terletak pada pengembangan industri maritime 4.0,” kata Ketua Alfatekelits Jabodetabek, Gigih Retnowati, di Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Diskusi yang di hadiri oleh 300 orang alumni Fakultas Teknologi Kelautan Institute Teknologi Sepuluh Nopember tersebut membicarakan isu industri maritim di Indonesia yang berbasis Internet of Thing (IOT), networking, dan cyber-physical system akan membuat industri ini lebih efisien.
“Kerangka kerja dasar penerapan industry 4.0 di bidang maritim telah di rumuskan dalam acara tersebut,” kata Gigih.
Menurut Gigih, dari sisi industri terutama logistik dan kepelabuhan, digitalisasi menjadi solusi dari beragamnya dan banyaknya stakeholder. Agar sharing informasi bisa dilakukan dengan cepat, tepat dan transparan.
“Tantangan selanjutnya adalah change management,” tanbahnya.
Gigih menambahkan, produk digital market place juga dipaparkan dalam diskusi kali ini. Docking.id adalah platform digital yang berguna untuk menemukan galangan dan marine vendors diseluruh Indonesia.
Docking.id merupakan perusahaan rintisan Indonesia di bidang maritime yang diharapkan mampu memberikan angin segar dalam dunia perkapalan indonesia.
Listiyo P Subiyakto, selaku alumni ITS dan juga co-founder dari Docking.id mengungkapkan bahwa Docking.id akan memberikan kemudahan bagi pemilik kapal untuk menemukan galangan diseluruh Indonesia dan ketersediaan dockspace nya guna mengatur jadwal perbaikan kapal, dan dilain pihak, Docking.id juga mampu membantu Galangan kapal dan juga Marine Vendor melakukan penetrasi pasar dengan cara lebih efektif dan effisien.
Menurut Gigih, kegiatan diskusi yang berjudul “Tevolusi Industri 4.0 di Sektor Maritim Indonesia” adalah sebagai bagian perwujudan visi Alfatikelits untuk menjadi yang terdepan sebagai wadah dinamika dan aktifitas alumni Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) untuk meningkatkan peran ITS di dalam pembangunan maritim di Indonesia.
“Tugas mulia telah di emban, tidak ada jalan lain untuk mewujudkan making Indonesia 4.0 bidang maritim selain bersatu padu untuk mewujudkannya. Agar industry maritime Indonesia lebih efisien. Agar bisa lebih bersaing. Untuk kepentingan bangsa. Semoga tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia dan dapat di kenang oleh generasi penerus kita sebagai sebuah warisan (legacy),” tutup Gigih.
TAGS : Alfatikelits industri maritim revolusi industri 4.0 digitalisasi
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/53094/Industri-Maritim-Indonesia-Harus-Lebih-Efisien-dan-Inovatif/