JawaPos.com – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 98,6 triliun pada kuartal-III 2020. Angka tersebut turun sebesar 12 persen dari kuartal-II 2019 yang sebesar Rp 112,1 triliun.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan, tren tersebut disebabkan oleh investor yang mulai melakukan ekspansi ke luar Jawa. Pihaknya mencatat, investasi di luar Jawa tumbuh sebesar 17,9 persen menjadi Rp 110,4 triliun pada kuartal-III 2020 dari sebelumnya Rp 93,6 triliun di kuartal-III 2019.
“Jadi, ini saya lihat bagus sekali ekspansi para investor di luar Jawa,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (23/10).
Bahlil memaparkan, terdapat pergeseran porsi investasi di Jawa dan Luar Jawa. Jika pada kuartal III-2019, Jawa mendominasi investasi dengan persentase 54,5 persen, maka pada kuartal-III 2020 investasi luar Jawa membalik keadaan dengan persentase 52,8 persen dan Jawa 47,2 persen.
Bahlil menyebut, investor domestik maupun asing saat ini menempatkan investasinya tidak lagi hanya berfokus di Pulau Jawa tapi sudah menyebar di luar Pulau Jawa. Hal itu tidak terlepas dari pembangunan infrastruktur yang sudah mulai merata di luar Jawa yang dibangun pada periode pemerintahan 2014-2019.
“Karena syarat mutlak untuk investor mau masuk itu ketika infrastrukturnya bagus, logistiknya bagus, kemudian bahan bakunya ada,” pungkasnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link