Perdana Menteri Inggris Theresa May
Brussel – Pemerintahan Inggris berupaya mendapatkan bantuan dari negara-negara Eropa lainnya untuk mengambil tindakan terhadap jaringan mata-mata Rusia. Sehingga bisa menghadang serangan serupa dengan penggunaan racun saraf yang menimpa seorang bekas mata-mata Rusia di Inggris.
Perdana Menteri Inggris Theresa May akan mendesak pemerintahan negara-negara Uni Eropa untuk melakukan “tindakan terkoordinasi” saat mereka melakukan pertemuan tingkat tinggi di Brussel pada Kamis.
Dalam kesempatan itu, PM May juga akan berupaya membujuk para pemimpin kelompok itu untuk mengecam Rusia atas serangan di Salisbury. Dan May menuding Rusia diketahui telah menggunakan racun saraf di Eropa sejak Perang Dunia II.
Di tengah krisis terburuk antara kedua negara kuat itu sejak Perang Dingin, May telah mengusir 23 diplomat Rusia, yang dikatakannya adalah mata-mata yang menyamar. Moskow, yang membantah memiliki keterlibatan dalam serangan itu, telah mengambil tindakan balasan.
“Inggris mengatakan ada jaringan-jaringan yang mengatur (insiden-insiden) seperti (di) Salisbury, bahwa jaringan ini ada di seluruh perbatasan kita dan bahwa akan bagus kalau menghadapi mereka secara bersama-sama,” kata seorang diplomat senior Uni Eropa.
Seorang pejabat Inggris membenarkan bahwa London sedang berupaya untuk melakukan kerja sama dalam bidang intelijen dengan sekelompok negara menyangkut jaringan mata-mata.
“Rusia telah menunjukkan dirinya sebagai musuh strategis, bukan mitra strategis,” kata seorang pejabat Inggris lainnya, yang menekankan bahwa, kendati demikian, Inggris tidak berniat mengeluarkan sanksi-sanksi ekonomi baru.
May akan menunjukkan kepada pemerintah negara-negara Uni Eropa bahwa semua negara Barat rentan terkena serangan seperti itu. Ia juga akan menyampaikan apa yang dikatakan NATO bahwa Rusia memiliki strategi untuk melemahkan Barat. (Reuters/Ant)
TAGS : Pengusiran Diplomat Rusia Inggris
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/31027/Inggris-Cari-Dukungan-Kecam-Serangan-Racun-Rusia/