JawaPos.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, menjadikan kebersihan toilet sebagai salah satu fokus pembenahan di tiap destinasi wisata. Hal ini karena mantan wakil Gubernur DKI Jakarta itu ingin berkomitmen memposisikan Indonesia sebagai tujuan utama wisata di Asia.
“Kita harus perbaiki sistem pengelolaan toilet di daerah wisata untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi utama pariwisata di Asia,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Senin (8/2).
Menurut Sandiaga, toilet merupakan indikator untuk melihat dan menggambarkan kesiapan sektor pariwisata naik kelas dengan standar internasional atau belum.
Atas dasar itu, Sandiaga menggaungkan pembentukan satgas toilet nasional. Ia pun mengajak masyarakat khususnya yang tinggal di destinasi pariwisata untuk membentuk satgas toilet di daerahnya. Tujuannya untuk menjaga kebersihan toilet, yang sekaligus menjaga reputasi pariwisata Indonesia.
“Satgas toilet Indonesia yang kami gagas merupakan konsep dari penyiapan destinasi wisata tidak hanya dari sisi infrastruktur yang terlihat tapi juga dari fasilitas penunjang berupa toilet,” kata Sandiaga.
Baca Juga: Jhoni Allen Disebut Jadi Otak Kudeta, Elite Demokrat Bakal Blak-blakan
Baca Juga: Andi Arief Tuding Moeldoko yang Ingin Lengserkan AHY dari Ketum PD
Menurut Sandiaga, di beberapa destinasi pariwisata sudah mulai membentuk sendiri satgas toilet. Untuk itu, Kemenparekraf akan menyerahkan kepada komunitas masing-masing untuk menjalankan satgas toilet dengan seragam coklat yang disebut pasukan coklat untuk membentuk, menciptakan destinasi wisata yang bersih, sehat, dan aman.
Lebih lanjut, Sandiaga menambahkan, satgas toilet di destinasi wisata harus bermula dari gerakan masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat, dan hasilnya akan dinikmati masyarakat. Sandiaga meyakini, pariwisata yang meningkat tentu akan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Jadi kita sudah lelah apabila setelah memasarkan destinasi pariwisata yang datang wisatawan melihat toilet kotor sehingga dapat mempengaruhi reputasi pariwisata Indonesia menjadi tidak kondusif,” pungkasnya.
Credit: Source link