JawaPos.com- Ribuan pengagum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang tergabung dalam Jaringan GUSDURian menggelar pertemuan nasional (Tunas) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, 13-16 Oktober. Tidak hanya dari berbagai wilayah dalam negeri, peserta juga berasal dari luar negeri.
Tunas Jaringan GUSDURian akan diawali dengan ziarah ke makam Presiden RI keempat tersebut. Yakni, kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
’’Jumat (14/10) pagi ziarah ke makam Gus Dur bersama para tokoh dan rombongan keluarga,’’ kata Mukhibullah, ketua panitia dalam siaran pers yang diterima JawaPos.com, Rabu (12/10).
Selepas itu, pada hari yang sama atau Jumat sore, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dijadwalkan akan membuka agenda Tunas GUSDURian tersebut. Lalu, dilanjutkan penyampaian Orasi Kebangsaan oleh Alissa Wahid, putri Gus Dur yang juga direktur Jaringan GUSDURian.
“Tunas GUSDURian 2022 ini, selain dihadiri keluarga besar Gus Dur, juga para sahabat dan murid Gus Dur. Baik jejaring dari lintas iman, masyarakat sipil, tokoh agama, hingga sahabat semasa hidupnya,’’ ujar Mukhibullah.
Tema yang diangkat, lanjut dia, adalah Menguatkan Integritas Gerakan, Meneguhkan Spirit Kebangsaan. Mukhibullah menyebut, kegiatan dua tahunan tersebut akan dihadiri ribuan penggerak. “Ada sekitar 1.500 peserta GUSDURian yang ikut sebagai perwakilan penggerak. Mereka berasal dari 154 lomunitas,’’ paparnya.
Mukhibullah berharap, kegiatan ini bisa menjadi ruang pertemuan dan konsolidasi para penggerak untuk agenda prioritas selanjutnya. Jaringan GUSDURian merupakan jaringan kultural, bersifat terbuka, dan nonpolitik praktis. Baik para individu atau komunitas yang mendukung pemikiran, meneladani karakter, nilai, dan prinsip, serta berupaya untuk meneruskan nilai dan perjuangan Gus Dur.
’’Melalui Tunas 2022 ini diharapkan bisa memancangkan kembali semangat kita,’’ terangnya.
Lebih lanjut Mukhibullah menyatakan, beberapa agenda di forum Tunas 2022 antara lain fokus membahas beberapa isu. Di antaranya, isu keadilan dan HAM, demokrasi, lingkungan, pendidikan, dan lain-lain. ‘’Pada Sabtu (15/10), ada panggung budaya. Nanti Ibu Nyai Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid juga rencananya membacakan puisi menarik,” ungkap Mukhibullah.
Beberapa tokoh nasional yang akan hadir untuk mengisi pertemuan antara lain Lukman Hakim Saifuddin, Asfinawati, KH Husein Muhammad, Lies Marcos, hingga Franz Magnis-Suseno.
Di acara tersebut juga digelar pameran dan bazar. Lalu, ada juga GUSDURan Award hingga sejumlah hiburan seperti stand up commedy. Ada juga kelas berbagi inspirasi oleh penggerak GUSDURian. Mulai kelas entrepreneurship, copywriting, konten kreator, fundrising, advokasi, eco-enzyme, parenting ala Gus Dur hingga kelas moderasi beragama.
Credit: Source link