JawaPos.com-Tahun Baru Imlek merupakan perayaan penting bagi masyarakat Tionghoa yang dimulai dari hari pertama penanggalan Tionghoa dan diakhiri dengan Cap Go Meh pada hari atau tanggal ke-15.
Secara historis, merayakan Tahun Baru Imlek di Tiongkok dimaksudkan untuk berdoa memohon berkah yang baik untuk pertanian di tahun baru, mengingat negara ini mulanya dikenal sebagai negara agraris.
Berikut tradisi yang berkembang bersamaan dengan perayaan Imlek baik di Tiongkok maupun di belahan dunia lain, berikut makna yang tersirat di dalamnya, mengutip Reader’s Digest, Minggu:
- Bersih-bersih
Setiap pergantian tahun dipandang sebagai awal yang baru dan segar, jadi memulainya dengan rumah yang bersih dinilai penting. Giannina Ong, pemimpin redaksi Majalah Mochi, publikasi online terlama untuk wanita Asia-Amerika, menyarankan untuk membersihkan sebanyak mungkin tempat di sekitar rumah guna menghilangkan nasib buruk dan perasaan sakit yang tersisa dari tahun sebelumnya.
- Dekorasi untuk mengundang keberuntungan
Dalam hal dekorasi, warna merah digunakan karena menandakan api yang melambangkan kehidupan baru dan kemakmuran. Asal usul sifat keberuntungan merah berasal dari legenda tentang binatang buas bernama Nian yang muncul pada Malam Tahun Baru untuk mendatangkan malapetaka.
Orang-orang mengetahui bahwa Nian takut dengan warna merah, dan sampai hari ini, orang menggantung lentera merah, bait yang ditulis di atas kertas merah dan karakter fu (berarti keberuntungan) di atas kertas merah yang digantung terbalik sehingga mengundang keberuntungan untuk datang.
Bunga dan pohon buah kumquat juga merupakan simbol kemakmuran, jadi setelah dibersihkan, pohon kumquat dapat membawa keberuntungan ekstra.
- Kunjungi keluarga
Di Tiongkok, Festival Musim Semi disertai dengan liburan satu minggu. Tradisi ini mirip dengan Thanksgiving dan Natal. Tahun Baru Imlek juga merupakan hari libur bagi orang-orang untuk berkumpul dengan anggota keluarga, merayakan musim semi dan awal tahun baru.
Editor : Dinarsa Kurniawan
Credit: Source link