Paus Fransiskus (foto: Google)
Vatican City – Paus Franciskus dalam pesan akhir tahunnya mengatakan, 2017 dicemari perang, kebohongan dan ketidakadilan. Ia meminta agar setiap orang bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Pada acara publik terakhir tahun ini, majlis petang malam di Basilika St. Peter, Paus mengatakan, manusia telah menyia-nyiakan dan menginkari tahun dengan kebohongan dan ketidakadilan.
Perang adalah tanda paling jelas bahwa manusia tidak menyesel dan kebanggaan yang tidak masuk akal. Banyak pelanggaran lain yang disebabkan manusia, sosial dan pencemaran lingkungan.
“Kita mesti bertanggungjawab untuk segala-galanya sebelum Tuhan, saudara-saudara kita dan penciptaan kita,” katanya, dilansir dari Reuters, Senin (1/1).
Walaupun paus tidak menyebut peristiwa tertentu dari tahun 2017, ia telah membuat suaranya mendengar banyak isu-isu terbesar dunia sepanjang tahun ini.
Pada bulan April, Francis mengutuk pembunuhan massal terhadap orang awam yang tidak berdosa dalam serangan senjata kimia di Syria. Hanya sebulan yang lalu, beliau melawat Myanmar, di mana lebih daripada 600,000 penduduk Rohingya Muslim dipaksa dari rumah mereka dan ke negara jiran Bangladesh.
Paus itu juga berusaha menggalakkan keamanan di Kolombia semasa perjalanan pada bulan September dan melobi Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menangani masalah perubahan iklim pada bulan Mei. Di tengah ketegangan antara Korea Utara dan Barat, Francis menyatakan kebimbangan mengenai senjata nuklir.
Pada akhir perkhidmatan, Francis berjalan melintasi St Peter`s Square, berhenti sejenak untuk berjabat tangan dan dan berfoto bersama. Pada 1 Januari, Pemimpin 1,2 juta umat Katolik di dunia mengatakan Massa menandakan Hari Keamanan Sedunia Gereja.
TAGS : Paus Franciskus
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/27158/Ini-Pesan-Akhir-Tahun-2017-Paus-Franciskus-/