MANGUPURA, BALIPOST.com – Lonjakan penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai saat cuti bersama mulai 28, 29 dan 30 Oktober dipastikan melonjak. Hanya saja, lonjakan penumpang saat pandemi COVID-19 ini tidak signifikan.
Saat ini, rata-rata pergerakan penumpang domestik di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, mencapai 6 ribu orang per hari. Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Andanina Dyah Permata Megasari mengatakan rata-rata 6 ribu penumpang per hari rute domestik itu dilayani sekira 42 sampai 45 penerbangan untuk keberangkatan dan kedatangan, atau sekitar 90 flight per hari.
“Kemungkinan akan meningkat karena cukup panjang liburnya. Kami memperkirakan prediksi pesismis mungkin peningkatan mencapai 10 persen dari rata-rata harian saat ini. Tapi kita lihat nanti karena sekarang belum kelihatan peningkatannya,” ujar Andanina, Selasa (27/10)
Menurutnya, peningkatan penumpang akan terjadi, baik itu di terminal kedatangan maupun keberangkatan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Puncak kedatangan penumpang diprediksi akan terjadi peningkatan pada hari Selasa (27/10).
Sementara untuk keberangkatan atau arus balik diperkirakan terjadi pada Minggu (1/11). “Kontribusi peningkatan penumpang tersebut lanjut dia diperkirakan didominasi dari rute Jakarta, baik itu Cengkareng dan Halim Perdanakusuma, Surabaya, dan kota besar lainnya,” katanya.
Sebelumnya, untuk mengantisipasi peningkatan penumpang pada libur panjang, stakeholder Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali menggelar rapat. Rapat itu dihadiri PT Angkasa Pura I (Persero), Otoritas Bandara Wilayah IV, AirNav Indonesia Cabang Denpasar, Bea Cukai Ngurah Rai, Imigrasi Ngurah Rai, Polsek KP3 Bandara, Lanud I Gusti Ngurah Rai, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Denpasar, dan perwakilan sejumlah Maskapai.
Dalam rapat tersebut, yang menjadi perhatian khusus antara lain penerapan protokol kesehatan sesuai peraturan yang berlaku, memastikan terpenuhinya level of service. Mencegah terjadinya antrean atau penumpukan penumpang di area keberangkatan dan kedatangan dengan mengoptimalkan fasilitas dan jumlah personil.
Tak hanya itu, pembersihan dengan disinfektan di area terminal secara berkala akan dilaksanakan dan selalu berkoordinasi secara intensif antar-instansi di lingkungan bandar udara untuk mempercepat proses operasional dan mengatasi permasalahan di lapangan.
“Antisipasi terhadap terjadinya delay dan cancel flight, serta kondisi cuaca buruk. Peningkatan keamanan di lingkungan bandara serta pengawasan terhadap pergerakan kendaraan di sisi udara dan di sisi darat,” pungkasnya. (Parwata/balipost)
Credit: Source link