DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam beberapa hari terakhir, DKI Jakarta mengalami lonjakan kasus COVID-19 yang cukup tinggi. Bahkan disebutkan Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, Letjen TNI Doni Monardo dalam siaran pers yang disiarkan langsung di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/11) dipantau dari Denpasar, jumlah kasusnya lebih banyak dibandingkan sebelumnya.
Ia menyebut pada dua hari lalu angka kasus di DKI Jakarta mencapai 1.500-an dan kemarin angkanya mencapai 1.300an orang. Kondisi ini, kata Doni, dipicu sejumlah kegiatan kerumunan. “Sejumlah kasus yang ikut menyumbang adalah kegiatan kerumunan yang terjadi di beberapa hari terakhir,” ungkapnya.
Ia merinci kegiatan kerumunan yang menyebabkan munculnya kasus, terutama di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Kelurahan Petamburan, Slipi, Tebet Timur dan Mega Mendung. “Kami mengajak seluruh masyarakat yang ikut dalam aktivitas tersebut agar secara sukarela bersedia melakukan swab antigen yang disiapkan pemerintah di sejumlah puskesmas. Pemeriksaan itu dilakukan secara gratis kepada masyarakat,” ujarnya.
Hal ini menurutnya sangat penting untuk mengetahui terpapar atau tidak. Jika sudah positif lewat swab PCR agar melakukan langkah-langkah sedini mungkin. Baik itu isolasi mandiri atau isolasi disiapkan pemerintah. “Hal ini adalah sebuah langkah upaya untuk melindungi kesehatan masyarakat,” tegasnya.
Sebab, dari pengalaman 8 bulan lebih menangani COVID-19, ia mengatakan pasien dengan gejala ringan bisa sembuh seratus persen dengan angka kematian 0 persen. Sedangkan gejala sedang, angka kematiannya mencapai 2,6 persen. Sementara gejala berat, angka kematiannya 5,5 persen.
Di fase kritis, angka kematiannya melonjak menjadi 67,4 persen. “Ini tugas kita semua untuk menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat agar sukarela melakukan swab antigen maupun swab. Kami berharap ketegasan dari seluruh Satgas, baik provinsi, maupun kabupaten/kota untuk melaksanakan aturan yang sudah disusun oleh pemerintah daerah,” sebutnya.
Ditegaskannya, protokol kesehatan adalah solusi bangsa untuk bersama-sama melawan COVID-19 ini. “Dalam berbagai kesempatan, bapak Presiden mengatakan sebelum vaksin ini diberikan ke masyarakat, vaksin terbaik adalah patuh kepada protokol kesehatan. Pakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,” tutupnya. (Diah Dewi/balipost)
Credit: Source link