Hasanudiin Ali dan Ahmad Iman
Bali, Jurnas.com – Peneliti dan Founder Alvara Research Center Hasanudiin Ali mengatakan, tantangan PKB kedepan adalah kemampuan dalam merespon dan beradaptasi dengan perubahan jaman.
Kata Hasanudiin, Indonesia itu kedepan menghadapi tiga tantangan yang cukup serius. Pertama terkait struktur demografi Indonesia yang mayoritas penduduknya usia muda.
“Mereka yang dalam rentang usia 17 sampai 34 tahun itu , jumlahnya sekitar 34 persen . Itu generasi milenial,” ujarnya kepada media disela acara Muktamar PKB di Nusa Dua, Bali, Rabu, 21 Agustus 2019.
Kemudian secara demografi, lanjut Hasanudiin, mayoritas orang Indonesia itu tinggal di perkotaan. Kemudian mereka juga mayoritas kelas menengah.
“Jadi secara demografis mereka pedudik kota, milenial kemudian kelas menengah,” jelasnya.
Jika melihat kondisi ini, Hasanudiin menilai NU dan PKB tidak kuat. Sebab warga NU dan PKB mayoritas orang desa, kelas menengah ke bawah.
“Jadi tantangan pertama inilah yang dihadapi NU dan PKB dalam struktur demografi,” ulasnya.
Kemudian tantangan kedua, jelas Hasanudiin, adalah soal munculnya kompetensi baru yg berbasis revolusi indutri 4.0. Digitalisasi merasuk ke semua sektor kehidupan Indonesia.
“Makanya tepat, saya dengar cak Imin bilang PKB partai modern berbasis digital. Ini untuk merespon berubahan perilaku masyarakat yang semakin digital. Kehidupan orang sekarang tak lepas dari gadget,” kata Hasanudiin.
Ketiga adalah tantangan terkait tren intoleransi dan radikalisme. Kalau “tantangan ini sudah jelas NU dan PKB sudah terlibat sangat dalam melawan intoleransi dan radikalisme,” ungkap Hasanudiin.
TAGS : Alvara Research Demografi Muktamar PKB
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/57954/Ini-Tantangan-PKB-Menurut-Alvara-Research/