MANGUPURA, BALIPOST.com – Tokopedia melalui inisiatif Hyperlocal berupaya membantu pelaku usaha di Indonesia, khususnya UMKM lokal, memulai dan membangun bisnis dari wilayah mana pun di Indonesia, serta berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Salah satu UMKM Bali yang memanfaatkan platform Tokopedia dan Hyperlocal adalah TuTu and Co.
Berkat Tokopedia dan Hyperlocal, dalam hal ini KTP, usaha aksesoris lokal buatan tangan (handmade) yang didirikan oleh Wiko Wikarta ini berhasil memperluas pasar dan meningkatkan penjualan di era digital. Wiko mendirikan TuTu and Co–usaha yang bergerak di bidang aksesoris, seperti gelang, kalung, anting dan cincin–pada awal tahun 2019 di Bali. “Tutu and Co ingin menghadirkan produk yang tidak hanya bisa mempercantik penampilan, namun juga dapat menghadirkan nuansa Bali kepada siapa pun yang menggunakannya. Dalam menghadirkan produk, kami terinspirasi dari kekayaan budaya serta alam Bali,” jelas Wiko dalam keterangan tertulisnya.
Ia ingin mengubah stigma profesi perajin, yang awalnya dianggap tidak berpenghasilan, menjadi lebih berdaya. “Nama ‘and Co’ dalam brand kami merepresentasikan perajin Bali yang membantu pembuatan produk TuTu and Co,” tambah Wiko.
Sebagian besar bahan baku TuTu and Co berasal dari Indonesia, seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat. Wiko pun menjelaskan alasan pemilihan wilayah tersebut, “Bahan baku TuTu and Co–dalam hal ini yang berupa manik-manik kaca–banyak diambil dari Jawa Tengah karena wilayah tersebut penuh dengan perajin kaca berkualitas. Sedangkan Jawa Barat adalah tempat kelahiran saya, jadi saya merasa ada tanggung jawab untuk memajukan kampung halaman saya,” paparnya.
Dengan bergabung di Tokopedia, TuTu and Co berhasil menjangkau pasar yang lebih luas bahkan sampai ke Aceh. Untuk meningkatkan penjualan produk, TuTu and Co rutin mengikuti berbagai kampanye, seperti Tokopedia Fashion Week, Waktu Indonesia Belanja (WIB), Cantik Fest, dan Serbu Official Store (SOS).
“Berkat berjualan online di Tokopedia, omzet TuTu and Co bisa meningkat 2,5 kali lipat dibandingkan sebelum bergabung di Tokopedia,” jelas Wiko.
Kepala Divisi Komunikasi Tokopedia, Antonia Adega menjelaskan Hyperlocal Tokopedia punya berbagai manifestasi, seperti Kumpulan Toko Pilihan (KTP) dan Dilayani Tokopedia. “Hyperlocal Tokopedia membawa dampak ekonomi yang positif. Rerata persentase pertumbuhan ekonomi di kota tanpa Hyperlocal Tokopedia tercatat 1,26%, sedangkan di kota dengan Hyperlocal Tokopedia angkanya lebih tinggi, yaitu 2,78%,” ungkapnya.
Tokopedia saat ini sudah terdiri dari lebih dari 14 juta penjual dan hampir 100 persen pelaku UMKM. Melalui Tokopedia, mereka memasarkan lebih dari 1,8 miliar produk kepada masyarakat di 99 persen kecamatan di Indonesia. (kmb/balipost)
Credit: Source link