JawaPos.com – Pemerintah terus menggodok insentif yang akan diberikan kepada kendaraan listrik. Insentif kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) dalam proses finalisasi.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menegaskan akan lebih dulu berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mendapat persetujuan. Ini dilakukan karena wakil rakyat memiliki hak budgeting untuk segala hal yang berkaitan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Finalisasi sedang dilakukan. Seperti yang saya sampaikan di beberapa kesempatan, kalau ada insentif yang baru terutama menggunakan APBN, kami harus berkonsultasi dengan DPR karena DPR memiliki hak budget,” kata Sri Mulyani kepada awak media di Cikarang Dry Port, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/1).
“Tentu kami sebagai pengelola keuangan negara harus memberitahukan kepada DPR bahwa akan ada cost (anggaran) baru,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan menyampaikan bahwa peraturan terkait kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) segera difinalkan dalam waktu dekat. Penerbitan regulasi ini merupakan wujud komitmen pemerintah yang terus mendorong pertumbuhan hijau, salah satunya melalui percepatan adopsi KBLBB.
“Kita sudah finalkan (terkait KBLBB) di Ratas (Rapat Terbatas) kemarin. Minggu depan sudah harus keluar Permen (Peraturan Menteri) dari Kementerian Keuangan terkait subsidi dan sebagainya,” kata Luhut dalam keterangan resmi Kemenko Marves, Kamis (26/1).
“Mudah-mudahan minggu depan, Februari awal. 7 juta ya kira-kira untuk motor listrik baru dan nanti akan diumumkan semua. Nanti, akan diprioritaskan untuk rakyat yang sederhana,” ungkap Luhut dalam acara Saratoga Investment Summit 2023, hari ini.
Ia percaya bahwa Indonesia telah siap dalam membangun ekosistem menuju transformasi KBLBB dengan telah dibangunnya proyek kawasan industri Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning, Kalimantan Utara. “Ekosistem yang kita bangun ini sudah ada raw material-nya, refinery-nya, EV battery-nya. Semua sudah tersusun,” kata mantan Kepala Staf Kepresidenan ini.
“Ini sudah berjalan dan Presiden akan ground-breaking tanggal 27 Februari 1.400 Megawatt dari 10.000 Megawatt di Sungai Kayan dan sekitarnya. Jadi, ini one of the largest and greatest downstream industry akan ada di Tanah Kuning nanti,” imbuhnya.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link