JawaPos.com – Harga logam mulia emas menguat ditopang oleh depresiasi dolar Amerika Serikat (AS), sementara pembatasan baru yang dipicu virus Covid-19 secara global memukul harapan pemulihan ekonomi yang cepat. Para investor saat ini tertuju pada pidato penyusun kebijakan The Fed pekan ini.
Mengutip laman Reuters, Senin (21/9), harga emas di pasar spot naik 0,02 persen menjadi USD 1.951,30 per ounce pada pukul 09.00 WIB. Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat turun 0,15 persen menjadi USD 1.959,20 per ounce.
Seperti diketahui, Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,1 persen terhadap sekeranjang pesaingnya, membuat emas lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
Saat ini, investor menantikan petunjuk tentang kebijakan moneter Federal Reserve ketika sejumlah penyusun kebijakan akan membuat pidato publik, termasuk Chairman Jerome Powell, yang akan tampil di depan Komite Kongres, pekan ini.
Di sisi lain, lonjakan infeksi Covid-19 di seluruh dunia dalam beberapa bulan terakhir memaksa pihak berwenang untuk secara bertahap memberlakukan kembali larangan termasuk penggunaan masker wajib di semua ruang publik dan area pribadi.
Kemudian, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, pada akhir pekan lalu mengatakan penguncian nasional yang kedua dapat diberlakukan jika warga tidak mengikuti aturan pemerintah yang dirancang untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19. Sementara beberapa kota Eropa mengumumkan pembatasan baru untuk mengekang infeksi yang melonjak.
Adapun logam mulia lainnya, seperti perak naik 0,6 persen menjadi USD 26,92 per ounce, platinum naik 1,3 persen menjadi USD 939,75 per ounce dan paladium menguat 0,8 persen menjadi USD 2.374,93 per ounce.
Mengutip logammulia.com, harga emas batangan Antam hari ini naik Rp 1.000 per gram menjadi Rp 1.024.000 per gram dari sebelumnya Rp 1.023.000 per gram. Sementara harga pembelian kembali atau buyback emas Antam hari ini naik Rp 1.000 menjadi Rp 926.000 per gram.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link