Bendera kebangsaan Amerika Serikat bersanding dengan bendera kebangsaan Iran (Foto: Tehran Time)
Teheran, Jurnas.com – Iran menyebut Amerika Serikat (AS) tidak pernah memiliki itikad untuk berdialog. Buktinya, Washington menolak tawaran Teheran untuk inspeksi nuklir dengan imbalan pencabutan sanksi.
“Jika AS benar-benar mencari kesepakatan, Iran telah membuat protokol tambahan menjadi hukum, dan pada saat yang sama AS membawa rencana ke Kongres untuk mencabut semua sanksi ilegal,” kata juru bicara Kementeri Luar Negeri Iran Abbas Mousavi dilansir AFP pada Senin (29/7).
“Tapi seperti yang kami prediksi, tawaran itu ditolak oleh mereka, karena kami tahu bahwa mereka tidak menginginkan pembicaraan atau kesepakatan yang akan menghasilkan hasil yang tepat,” lanjut dia.
Seperti diketahui, di bawah kesepakatan nuklir 2015, Iran meratifikasi sebuah dokumen yang dikenal dengan protokol tambahan. Dokumen ini membolehkan AS untuk melakukan inspeksi nuklir selama delapan tahun setelah kesepakatan itu diadopsi.
Dalam keterangannya kepada media, Mousavi menuturkan bahwa protokol tambahan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, selama kunjungan ke New York bulan ini.
Sementara di tempat lain, utusan empat negara dan Iran bertemu di Wina, pada Minggu (28/7) kemarin untuk membahas cara membangun kesepakatan nuklir yang runtuh, di tengah ketegangan yang terjadi di Teluk.
Mousavi mengatakan, selama pertemuan itu Iran sangat memprotes pengabaian penangkapan beberapa warga Iran di Eropa, atas permintaan Amerika, serta penyitaan kapal tanker yang membawa minyak mentah Iran dari Gibraltar pada awal Juli.
TAGS : Iran Amerika Serikat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/56697/Iran-AS-Tidak-Pernah-Mau-Berdialog/