Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif (Foto:Richard Drew / AP)
New York, Jurnas.com – Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan akan terus mencari negara pelanggan untuk minyaknya dan akan memanfaatkan Selat Hormuz.
Ia memperingatkan bahwa jika Amerika Serikat (AS) mencoba menghentikan ekspor Teheran, maka Iran harus bersiap menerima konsekuensinya.
Berbicara di New York City pada Rabu (24/4) Zarif memperingatkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump agar tidak mengambil “tindakan gila” dalam upaya memblokir penjualan minyak Iran.
Zarif juga mengatakan bahwa “kepentingan keamanan nasional vital” Republik Islam itu adalah untuk menjaga Teluk dan Selat Hormuz tetap terbuka.
Selat Hormuz adalah saluran pengiriman minyak utama di Teluk.
Komentar Zarif di acara Asia Society menyusul pernyataan Washington Senin (22/4) akan mengakhiri keringanan pelanggan minyak terbesar Iran untuk mengimpor bahan bakar dari Republik Islam dalam volume terbatas tanpa menghadapi hukuman keuangan dari AS.
Langkah itu berarti pembeli harus menghentikan pembelian pada Mei atau menghadapi sanksi, Gedung Putih mengatakan. Ini bertujuan untuk membawa “ekspor minyak Iran ke nol” untuk menyangkal Teheran “sumber pendapatan utama”.
Gedung Putih mengatakan AS, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab sedang bekerja untuk “memastikan bahwa pasokan tersedia untuk menggantikan semua minyak Iran yang dikeluarkan dari pasar”.
Menyusul pengumuman tersebut, harga minyak mencapai level tertinggi sejak November, pada Selasa (23/4).
TAGS : Iran Selat Hormuz Amerika Serikat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/51652/Iran-Ingatkan-AS-Konsekuensi-Sanksi-Minyak/