Bendera kebangsaan Iran
Tehran – Anggota parlemen mengatakan Iran mengatakan, Tehran akan memfokuskan strategi pertahanannya untuk memperoleh keahlian merancang dan memproduksi senjata, daripada harus membelinya dari luar negeri.
“Iran tidak terlibat pembelian senjata militer, karean mereka berupaya swasembada dalam memproduksi mereka,” kata Kamal Dehqani Firouzabadi kepada ICANA dalam sebuah pembicaraan baru-baru ini, dilansir Financial Tribune, Sabtu (18/11)
Ucapan tersebut muncul sebagai reaksi atas kesepakatan Rusia dengan Turki dan Arab Saudi untuk memasok sistem pertahanan rudal S-400, yang merupakan versi sistem S-300 yang lebih maju yang dibeli oleh Iran pada 2007.
Merujuk pada kemampuan domestik untuk mengembangkan senjata, anggota parlemen tersebut mengatakan, “Kementerian Pertahanan memiliki teknologi dan sumber daya manusia untuk memproduksi peralatan yang dibutuhkan untuk menerapkan strategi jera negara tersebut.”
Firouzabadi mencatat bahwa Iran tidak merasa perlu untuk menandatangani kontrak dengan Rusia pada sistem S-400.
Rusia menunjukkan kepercayaan yang buruk terhadap pengiriman rudal S-300. Karena kesepakatan senilai USD800 juta untuk sistem pertahanan disegel pada tahun 2007. Iran baru menerimanya pada tahun 2016.
Moskow pertama menolak untuk menghormati kontrak tersebut, dengan menggunakan sanksi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) terhadap Teheran sebagai dalih.
Akhirnya pada tahun 2015, Presiden Rusia Vladimir Putin mencabut larangan pengiriman baterai dan kemudian, Moskow menandatangani sebuah kontrak baru untuk memasok rudal tersebut.
TAGS : Iran Rusia Arab Saudi Turki
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/24991/Iran-Kejar-Swasembada-Senjata/