Presiden Iran Hassan Rouhani (Foto: Reuters)
Dubai – Iran siap tinggalkan perjanjian nuklirnya dalam beberapa jam ini, jika Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru lagi terhadap negara tersebut. Hal ini diungkapkan Presiden Iran Hassan Rouhani paada Selasa (15/08) ini.
“Jika Amerika kembali menjatuhkan sanksi, Iran pasti akan membalas (dengan menghentikan perjanjian nuklir) dalam waktu singkat, bukan satu minggu atau bulan, tapi dalam beberapa jam saja,” ujar Rouhani di salah acara televisi pemerintah.
Reuters melansir, Iran mengatakan sanksi baru yang telah dipaksakan oleh Amerika Serikat terhadap negaranya, telah melanggar kesepakatan yang telah dibuat pada tahun 2015 kemarin, dengan pihak Amerika Serikat, Rusia, China dan tiga kekuatan Eropa lain. Sebelumnya mereka elah sepakat untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan berupa pencabutan sebagian besar sanksi.
Amerika Serikat dianggap telah memberlakukan sanksi sepihak setelah mengatakan bahwa uji coba rudal balistik Iran telah melanggar resolusi PBB yang mendukung kesepakatan nuklir tersebut, dan meminta Teheran untuk tidak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan rudal balistik yang mampu mengirimkan senjata nuklir, termasuk peluncuran dengan menggunakan teknologi tersebut.
Iran membantah bahwa pengembangan rudalnya telah melanggar resolusi yang telah dibuat, dan menyatakan bahwa misilnya tidak dirancang untuk membawa senjata nuklir.
“Dunia dengan jelas telah melihat bahwa di bawah Trump, Amerika telah mengabaikan kesepakatan internasonal, selain merongrong kesepakatan nuklir, mereka juga telah melanggar kesepakatan Paris dan Kuba, AS juga bukanlah mitra atau negosiator yang baik dan handal,” tegas Rouhani.
TAGS : Internasional Iran Amerika Serikat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/20204/Iran-Siap-Hentikan-Kesepakatan-Nuklir-Jika-AS-Jatuhkan-Sanksi/