Plang ISIS di salah satu bangunan
Kairo, Jurnas.com – Kelompok radikal ISIS mengkritik para ulama Islam yang bergeming dengan penutupan masjid di seluruh dunia, akibat pandemi virus corona baru (Covid-19).
Dalam keterangan yang disampaikan oleh juru bicara ISIS, Abu Hamza al-Qurashi, ulama yang pasrah di saat masjid-masjid ditutup ialah mereka yang sudah didompleng oleh pemerintah.
“Mereka yang memihak penutupan (masjid) adalah kelompok yang terkait dengan entitas pemerintah,” kata Abu Hamza al-Qurashi dikutip dari Al-Arabiya pada Jumat (29/5).
“(Virus corona baru) adalah alasan untuk menutup masjid. Kami memiliki bukti bahwa ini adalah alasan utama,” sambung dia.
Sementara Imam Besar Kuwait Hakem al-Mutayri menggemakan sentimen tersebut, dengan mengatakan bahwa Majelis Nasional di Kuwait harus diselidiki atas keputusan menutup masjid, dalam sebuah postingan di Twitter.
Sejak pandemi Covid-19 dimulai, cendekiawan Muslim senior telah mendesak jemaah untuk mengindahkan pedoman medis dan pemerintah, untuk menangguhkan layanan dan kegiatan masjid, dan salat di rumah.
Mohammed Al-Issa, Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL), meminta masyarakat untuk mengikuti “semua pedoman kesehatan” selama krisis, dan mengatakan penutupan sementara masjid di beberapa negara di dunia Islam dianggap sebagai “tugas keagamaan” dalam pandemi.
Hal senada juga disampaikan Syekh Mufti Besar Kerajaan Arab Saudi Sheikh Abdulaziz Al Sheikh, yang meminta umat Islam untuk salat di rumah selama Ramadan.
Sebelumnya, Kepala Hak Asasi Manusia PBB Michelle Bachelet menuduh ISIS pada awal bulan ini mengambil keuntungan dari pandemi untuk meningkatkan kekerasan terhadap warga sipil.
“ISIS melihat fokus global pada pandemi Covid-19 sebagai kesempatan untuk berkumpul kembali dan menimbulkan kekerasan pada penduduk di Suriah,” ungkap Michelle.
TAGS : Penutupan Masjid ISIS Covid-19
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/73008/ISIS-Kritik-Ulama-yang-Pasrah-atas-Penutupan-Masjid/