JawaPos.com – Pasar saham Indonesia di awal pekan ini terpeleset turun ke level psikologis 6.000 karena maraknya aksi jual. Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 41,17 poin atau 0,68 persen ke posisi 5.970,29.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,18 poin atau 0,69 persen ke posisi 895,68.
Analis PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, anjloknya IHSG sejak pekan lalu disebabkan oleh sentimen dari BPJS Ketenagakerjaan yang sedang melakukan penyesuaian investasi. Hal itu menyebabkan kekhawatiran investor, khususnya pada pemegang reksadana.
“Soalnya kita ada isu negatif di pasar portofolio BPJS. Yang lain sih nggak ada,” ujarnya kepada JawaPos.com, Senin (5/40.
Seperti diketahui, saham-saham yang masuk ke dalam portofolio BPJS Ketenagakerjaan memiliki peran yang besar terhadap kapitalisasi pasar di pasar modal. Sehingga pengaruhnya kepada IHSG cukup besar.
“BPJS melakukan balancing portofolio karena sebagian sahamnya harus dilepas jadi terpengaruh ke kepemilikan saham di pasar,” pungkasnya.
Seperti diketahui, BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek berencana memangkas investasi pada saham dan reksadana. Langkah tersebut dilakukan untuk menekan defisit program Jaminan Hari Tua (JHT) yang membuat catatan buku menjadi rugi.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link