JawaPos.com – Harga emas dunia hari ini kembali lesu karena tekanan dari mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di tengah spekulasi bank sentral AS, yaitu Federal Reserve yang tidak akan menunda pengurangan stimulus, meski ekspektasi stagflasi membatasi kerugian dalam lindung nilai inflasi.
Mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 1.754,54 per ounce pada pukul 01.08 WIB. Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,1 persen lebih rendah menjadi USD 1.755,7 per ounce.
Dolar yang naik 0,3 persen memukul daya tarik emas bagi mereka yang memegang mata uang lainnya. Investasi logam kuning tersebut diperdagangkan mendekati level tertinggi sejak 22 September 2021.
Chief Market Atrategist di Blue Line Futures Chicago, Phillip Streible mengatakan, saat ini pelaku pasar mencemaskan seputar melonjaknya angka inflasi yang dikombinasikan dengan terhentinya pertumbuhan ekonomi yang menghambat saham global, di tengah reli harga minyak.
Selain itu, analis pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, kenaikan harga energi juga mendorong kenaikan inflasi di AS yang bisa mengonfirmasi pemberlakuan tapering di akhir tahun. Yield obligasi pemerintah AS baik yang jangka pendek maupun panjang masih bergerak naik.
“Kemarin Yield tenor 10 tahun sudah menyentuh kisaran 1,63 persen, level tertinggi sejak 1 Juni 2021,” ucapnya.
Sementara harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini turun Rp 2.000 per gram dijual Rp 912.000 per gram. Sedangkan harga buyback atau pembelian kembali emas Antam hari ini juga turun ke Rp 801.000 per gram.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link