JawaPos.com – Batik pesisir memiliki keindahan dan ciri khas tersendiri. Salah satunya terlihat dari warna dan motifnya. Batik pesisir memiliki warna yang lebih cerah dengan motif alam dan kaya akulturasi dari daerah pesisir.
Wujud keindahan akulturasi budaya di Indonesia khususnya di daerah pesisir Jawa menjadi inspirasi utama Runway Collection 2023 label Iwan Tirta Private Collection (ITPC). Sakanti memiliki arti keindahan dan Samasta berarti penyatuan. Sakanti Samasta dipresentasikan bersamaan dengan peringatan Hari Batik 2022.
“Batik itu kalau kita bedah ada 2 jenis atau 2 golongan ada batik pesisir dan batik kraton,” kata Fashion Designer Iwan Tirta, Prisma kepada wartawan baru-baru ini.
Batik Kraton seperti batik khas Solo dan Jogjakarta. Batik kraton memiliki warna-warna tanah seperti earth tone. Sedangkan Batik Pesisir memiliki warna yang lebih berani.
“Dan di pesisir orang-orangnya lebih terbuka menerima perubahan dari orang- yang datang. Sebenarnya Pak Iwan itu sangat universal, dari kraton ke pesisir semua ada,” katanya.
Di dalamnya, ada penggabungan fashion dengan dongeng yang dapat mampu menyampaikan nilai-nilai moral terutama bagi generasi muda. Koleksi ini menghadirkan sayembara pencarian pasangan hidup untuk sang Putri Sakanti di mana aktor dan selebriti Adinia Wirasti ikut terlibat di dalamnya untuk menuliskan cerita dongeng Sakanti Samasta.
Cerita Dongeng Sakanti Samasta
Koleksi ini terdiri dari 3 sequence koleksi diibaratkan sebagai tiga sosok pangeran dari tiga negeri seberang yang mengikuti sayembara pencarian jodoh untuk sang Putri. Tiga pangeran tersebut adalah Qian, seorang pangeran dengan wajah tenang namun bergaris tegas yang datang dengan membawa ilmu filsafat dan keseimbangan. Saga, seorang pangeran berkulit terang dan berbadan tegap yang datang dengan begitu banyak cerita dongeng dari segala musim dan pustakanya yang tak kunjung habis dan menjadikannya sosok yang amat bijaksana. Kai, seorang pangeran yang datang dengan langkah sepi diiringi ratusan kupu dan kelopak bunga sakura, sifatnya mengalir seperti air, tenang tetapi mampu bertransformasi.
Koleksi Sakanti Samasta dipilah dalam tiga sequence atau tiga tema utama, yaitu Qian, Saga dan Kai. Sequence Qian bertema peranakan atau akulturasi budaya Tionghoa dengan konsep warna Yin-yang juga diwarnai palet warna yang menjadi simbol kemakmuran pada budaya Tionghoa. Dalam sequence ini, motif-motif seperti Liong, Barong, Lokcan, Merak, dan Phoenix ditonjolkan sebagai ikon motif utama.
Sequence Saga menampilkan motif-motif batik dengan akulturasi budaya Eropa, khususnya Belanda yang terepresentasi melalui koleksi bernuansa biru, jingga, dan putih. pewarnaan dengan teknik Lasem memberikan kesan akhir yang lebih earthy. Motif batik yang ditampilkan pada sequence ini terinspirasi dari dongeng klasik yang dilengkapi dengan stilasi hewan seperti; rusa, merak, dan burung. Ikon motif Eropa yaitu Buketan (hand bouquet) juga dihadirkan dengan motif utamanya yaitu bunga Tulip.
Terakhir, sequence Kai mencerminkan akulturasi budaya Jepang tampil dalam variasi koleksi yang sarat akan warna cerah yang mengedepankan penggunaan teknik Coletan. Teknik pewarnaan coletan ini memungkinkan untuk dapat menampilkan komposisi warna cerah dan beragam. Pada beberapa look juga batik ditampilkan dalam pewarnaan gradasi serta teknik patchwork dalam mengaplikasikan elemen Batik pada beberapa looks pada sequence ini. Ciri khas dari motif sequence yang terinspirasi dari akulturasi budaya Jepang ini terletak pada kombinasi antara kupu-kupu dan bunga sakura.
Koleksi Sakanti Samasta terdiri dari 20 looks untuk kreasi ladieswear dan menswear. Pada koleksi menswear, penggunaan material fine cotton dan sutra tenun tampil dalam style kemeja lengan panjang dan lengan pendek yang menjadi signature Iwan. Tirta, style overshirt dengan kerah mandarin dan revere, bowling shirt, bahkan celana pendek dan bucket hat turut hadir yang memberikan nuansa gaya batik yang modern dan relevan. Kemudian pada koleksi ladieswear, beragam gaya outerwear, cocktail dress hingga gaun malam yang mewah. Beberapa looks dihadirkan sebagai setelan outerwar dengan cullote bahkan hingga outerwear dengan paduan celana pendek dan bucket hat yang santai dan dapat dipadankan dengan sneakers. Material utama yang digunakan mulai dari fine cotton, sutra tenun, tafetta dan material transparan seperti organza, chiffon serta tulle.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link