YOGYA, KRJOGJA.com – Bank Indonesia (BI) memberikan beberapa rekomendasi kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY agar inflasi tetap terjaga dan terkendali di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlaku hingga 20 Juni 2021. Rekomendasi tersebut antara lain fokus menjaga kelancaran distribusi bahan pangan pokok, membantu menyerap produksi petani lokal, menggunakan platform digital hingga mendorong konsumsi masyarakat di DIY saat ini.
Deputi Kepala Perwakilan BI DIY Miyono menyampaikan pihaknya memberikan beberapa masukan kepada TPID DIY agar bisa menjaga kestabilan inflasi ditengah kebijakan pembatasan yang ketat saat ini. Rekomendasi tersebut yaitu TPID DIY harus terus menjamin kelancaran distribusi bahan pokok pangan jelang Idul Adha maupun di masa PPKM Darurat ini.
“Sebab jika distribusi barang dan jasa sampai terganggu jelas akan mempengaruhi ketersediaan pasokan khususnya bahan pokok pangan lalu pada akhirnya akan berdampak pada inflasi.Kita berupaya menjaga mudah-mudahan tidak terjadi inflasi yang berlebihan maupun jangan sampai terjadi deflasi, jika mengalami deflasi menandakan pertumbuhan ekonominya terganggu,” paparnya di Yogyakarta, Rabu (14/7/2021).
Miyono menyatakan BI senantiasa berupaya mendukung kegiatan Pemda dan TPID DIY dalam menjaga kestabilan inflasi di DIY DIY berada pada sasaran 3±1 persen (yoy) pada tahun ini. Rekomendasi selanjutnya, pihaknya meminta agar melakukan aksi belanja jaga tetangga atau belanjalah di warung tetangga terdekat.
“Apabila tetangga yang isolasi mandiri (isoman) maupun tetangga yang membutuhkan, maka perlu dibantu masyarakat sekitar. Terlebih di masa genting saat ini, kasus positif Covid-19 di DIY bisa dikatakan parah sehingga banyak warga yang terinfeksi melakukan isoman di rumah,” katanya .
Selain itu, Miyono menegaskan instansi dalam TPID, termasuk BI DIY akan berkomitmen untuk membantu menyerap komoditas dari petani, baik melalui Program ASN Peduli Inflasi dan diusulkan untuk memperluas ke Instansi lain yang pegawainya memiliki stabil pemasukan atau pendapatan. TPID harus mengoptimalkan memanfaatkan platform media sosial resmi untuk komunikasi kebijakan pada masa pandemi maupun untuk promosi produk pangan dengan harga yang terjangkau.
“Mendorong masyarakat untuk terus berkonsumsi, utamanya melalui transaksi digital. Karena pergi ke pasar atau supermarket dibatasi dan masyarakat masih banyak yang takut dan khawatir sehingga berbelanja secara digital,” lanjutnya.
BI DIY pun senantiasa berkomitmen mendorong digitalisasi melalui program Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Pihaknya juga terus berkolaborasi dengan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) dan melakukan sosialisasi QRIS untuk mencapai target QRIS 312 ribu di DIY sekaligus dalam Program 12 Juta Merchant QRIS secara nasional pada tahun ini.
“Kami berharap kita semua bisa merayakan Idul Adha dengan baik, mudah-mudahan harga bisa terkendali dengan baik serta pandemi Covid-19 bisa segera teratasi,” imbuh Miyono. (Ira)
Credit: Source link