Pro-kontra pun selalu bermunculan setiap kali pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM.
Karena itulah, pemerintah sebaiknya harus mulai memikirkan solusi lain untuk mengatasi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Adanya penyesuaian harga BBM bisa dimaksimalkan untuk pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Maka dari itu efisiensi akan APBN harus benar-benar dilakukan dengan sebaik mungkin. Salah satunya adalah dengan melakukan penyesuaian harga BBM dan difokuskan hanya untuk masyarakat yang membutuhkan saja. Hal itu diungkapkan oleh pengamat isu-isu strategis, Imron Cotan menyatakan, selama ini sejumlah besar APBN terkunci untuk pemberian subsidi yang tidak sehat karena tak tepat sasaran. ’’Kurang lebih 20 persen dari APBN kita itu terkunci untuk subsidi, dan itu tidak sehat karena yang selama ini terjadi tidak tepat sasaran,” kata Imron kepada wartawan, Sabtu (3/9).
Maka dari itu, harus segera dilakukan penajaman subsidi agar APBN tidak tertekan, yang mana beliau menambahkan bahwa jika hal tersebut tidak segera dilakukan justru kecukupan anggaran akan habis di bulan September ini.
’’Ini penajaman penggunaan subsidi sehingga APBN kita tidak tertekan, yang mana sekarang ada Rp 502 triliun, sudah disisihkan dan September ini akan habis. Kalau diteruskan di September, kita harus nambah lagi Rp 198 triliun,” imbuhnya.
Bukan hanya itu, sejatinya penggunaan minyak dengan berbahan fosil juga memiliki banyak dampak buruk. Pria yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia tersebut menyebut bahwa grafik harga minyak dunia terus mengalami peningkatan sejak 50 tahun terakhir.
Di sisi lain, keberadaan akan energi berbahan fosil sangatlah terbatas jika terus menerus dieksploitasi dan mampu memproduksi karbondioksida yang meracuni. Pemerintah diminta memiliki target supaya bisa melakukan 30 persen reduksi emisi karbon untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Sementara, hal tersebut akan sulit dicapai apabila APBN terus terkunci hanya untuk memberikan subsidi BBM. “Oleh karena itu momentum strategis ini harus dimanfaatkan untuk mengalihkan atau setidak-tidaknya membaurkannya dengan energi terbarukan, menuju pada secara total menggunakan energi baru dan terbarukan,” jelas Imron.
Menurutnya, Indonesia sendiri memiliki potensi pemanfaatan EBT melimpah sehingga memang sudah saatnya efisiensi APBN dilakukan dengan memberlakukan penyesuaian harga BBM. (*)
Editor : Dinarsa Kurniawan
Reporter : Antara
Credit: Source link