JawaPos.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus memonitor perkembangan perekonomian global khususnya kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) oleh bank sentral The Fed. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, gejolak yang berasal luar negeri akan mempengaruhi rencana terkait surat utang negara (SUN), terutama yang berdenominasi valuta asing.
Menurutnya, dalam menerapkan kebijakan yang terkait dengan utang, tentunya memiliki sifat oportunitis dan fleksibel yang dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Sebab, hal tersebut sangat penting untuk menghadapi kondisi pasar global yang dinamis.
“Jadi dua faktor ini sangat dibutuhkan pada saat melihat kondisi market yang sangat dinamis,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (2/2).
Sri Mulyani menjelaskan, terkait isu normalisasi kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat tersebut, sinyal The Fed dalam menaikan suku bunga (fed fund rate/FFR) sudah dipastikan akan terjadi tahun ini. Apalagi, level FFR sudah cukup lama berada pada posisi landai yang didorong oleh faktor inflasi yang tinggi.
Menkeu menyebut seluruh negara, terutama negara maju saat ini memiliki level dan kecepatan pemulihan ekonomi yang tinggi. Apalagi, faktor inflasi yang juga tinggi menambah percepatan keputusan normalisasi kebijakan moneter. “Maka dari itu bisa menimbulkan dampak spillover,” imbuhnya.
Editor : Edy Pramana
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link