Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: IRNA)
Teheran – Parlemen Iran menyetujui perombakan tim ekonomi pemerintah pada Sabtu (27/10) kemarin, beberapa hari sebelum sanksi baru AS terhadap ekspor minyak Tehran mulai berlaku.
Keputusan ini muncul setelah Presiden Hassan Rouhani mengatakan Washington terisolasi di antara sekutunya dalam konfrontasinya dengan Iran.
“Jarang sekali terjadi AS membuat keputusan dan sekutu tradisionalnya meninggalkannya,” kata Rouhani kepada parlemen sebelum pemungutan suara.
Dilansir dari Reuters, akademisi Farhad Dejpasand, yang dikenal sebagai teknokrat, memperoleh suara terbanyak sebagai menteri ekonomi dan keuangan baru Iran.
Perombakan yang disetujui dalam sidang parlemen tersebut, juga menunjuk menteri baru untuk Kementerian Perindustrian, Kementerian Tenaga Kerja, dan Kementerian Perhubungan.
Seperti diketahui, Washington memperkenalkan kembali sanksi terhadap perdagangan mata uang, logam, dan sektor otomotif Iran pada Agustus, setelah menarik diri dari kesepakatan multinasional 2015 yang mencabut sanksi sebagai imbalan atas pembatasan program nuklir Iran.
Negara-negara Eropa telah mengkritik Amerika Serikat karena menarik diri dari perjanjian itu dan telah menyusun paket langkah-langkah ekonomi untuk membantu mengimbangi dampak tekanan AS terhadap ekonomi Teheran.
TAGS : Iran Hassan Rouhani Sanksi AS
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/42941/Jelang-Sanksi-AS-Iran-Rombak-Kabinet/