Mark Milley (Foto: Washington Times)
Washington, Jurnas.com – Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), Mark Milley, mengatakan serangan rudal Iran yang menyasar pangkalan militer di Irak, dimaksudkan untuk membunuh personil tentara AS.
Kendati demikian, dia enggan menyimpulkan bahwa serangan itu sebagai bentuk balas dendam Teheran, atas tewasnya Jenderal Qassem Soleimani oleh pesawat tanpa awak AS, pada 3 Januari 2020 lalu.
“Saya pikir mungkin terlalu dini untuk mengatakannya,” kata Milley dilansir dari Reuters pada Kamis (9/1).
Alih-alih memperhitungkan sebagai serangan balas dendam Iran, Milley mengatakan lusinan rudal itu berasal dari kelompok milisi Syiah Irak yang didukung Iran, untuk menyerang pasukan AS.
“Itu kemungkinan yang sangat nyata,” lanjut dia.
Milley merinci, serangan Iran terdiri dari 16 rudal balistik jarak pendek, yang ditembakkan dari tiga lokasi di Iran. 11 di antara rudal itu mengenai pangkalan udara Al-Asad. Sementara satu rudal lainnya menghantam fasilitas militer di Erbil, Irak.
“Masing-masing rudal memiliki hulu ledak 1.000-2.000 pound, masing-masing dengan kekuatan ledakan yang signifikan,” terang Milley.
“Saya percaya, berdasarkan apa yang saya lihat dan yang saya tahu, adalah bahwa (serangan) itu dimaksudkan untuk menyebabkan kerusakan struktural, menghancurkan kendaraan dan peralatan dan pesawat terbang dan untuk membunuh personel. Itu penilaian pribadi saya sendiri,” imbuh dia.
Namun dalam serangan rudal Iran, tak ada satupun korban yang berjatuhan. Milley berlasan, pangkalan militernya sudah dilengkapi bunker dan peralatan pelindung untuk mengamankan pasukan.
TAGS : Mark Milley Iran Amerika Serikat Serangan Rudal
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/65320/Jenderal-AS-Ragu-Serangan-Rudal-Aksi-Balas-Dendam-Iran/