JawaPos.com – Pemerintah pusat telah mengalokasikan Rp 68,9 triliun untuk membantu sektor pendidikan di tengah pandemi Covid-19. Anggaran tersebut pun diharapkan bisa meringankan beban masyarakat.
Meskipun begitu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian juga meminta pemerintah daerah (pemda) turut ikut ambil andil dalam mengalokasikan anggarannya untuk membantu di bidang pendidikan. Dalam hal ini untuk pengadaan masker bagi guru-guru kemudian siswa. Bisa juga untuk thermo gun atau pengukur suhu tubuh, kemudian menyiapkan sarana seperti kebersihan cuci tangan.
“Pemerintah daerah juga dapat memberikan kontribusi, ada hal yang mungkin tidak dapat disentuh dengan anggaran-anggaran dari pusat tersebut,” jelas dia dalam siaran YouTube Kemendikbud RI, Kamis (3/9).
Dia juga memahami bahwa anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) pemda, saat ini juga tengah mengalami tekanan yang tidak sedikit. Salah satunya disebabkan oleh transfer pusat yang berkurang.
“Kemudian pendapatan asli daerah (PAD) juga tertekan, termasuk pemasukan dari sumber lain badan usaha milik daerah (BUMD) juga tertekan,” tuturnya.
Untuk meringankan beban itu, pemerintah juga telah mengeluarkan Permenkeu Nomor 6 Tahun 2020 dan Permendagri Nomor 20 Tahun 2020 terkait realokasi dan refocusing anggaran. Di mana kepala daerah diberikan kewenangan untuk mengatur anggaran dalam rangka penanganan Covid-19. Yaitu untuk bidang kesehatan, jaring pengaman sosial dan stimulus ekonomi.
Dalam konteks anggaran alokasi bidang kesehatan mencakup bidang mulai dari sosialisasi, pencegahan, tracing, testing dan juga peningkatan kapasitas kesehatan. Oleh karena itu, jika masih ada sebagian dari anggaran yang tersisa bisa di alokasikan untuk membantu sekolah.
“Kalau dari daerah masih ada, bisa dianggarkan untuk membantu sekolah-sekolah memenuhi kebutuhan protokol Covid-19,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Saifan Zaking
Credit: Source link