JawaPos.com – Penyidik senior Novel Baswedan dan 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinyatakan tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) dalam syarat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Menanggapi hal ini, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku pesimistis dengan kerja lembaga antirasuah ke depan jika 75 pegawai tersebut dipecat.
“Saya tak bisa bayangkan kalau mereka semua disingkirkan apakah ada OTT kelas menteri, apakah masih ada OTT yang mencengangkan, apakah masih ada,” ujar Samad dalam diskusi secara virtual di Jakarta, Sabtu (8/5).
Menurut Samad, 75 pegawai KPK tersebut tidak perlu lagi dipertanyakan integritasnya dalam pemberantasan korupsi. Sehingga dia meminta 75 pegawai ini harus dipertahankan.
“Mereka ini orang-orang yang tak bisa diajak kompromi lakukan hal-hal tanda kutip. Sebenarnya kalau mau jujur ya, anak-anak ini yang harus dipertahankan karena mereka ikon KPK pemberantasan korupsi,” katanya.
Samad menuturkan, seharusnya tes wawasan kebangsaan tersebut tidak menghilangkan hak mereka sebagai pegawai lembaga antirasuah guna menjadi ASN.
Credit: Source link