DENPASAR, BALIPOST.com – Jika berbicara skenario terburuk, kasus COVID-19 harian nasional bertambah hingga 60 ribu maupun lebih sedikit, layanan kesehatan masih aman. Baik itu menyangkut ketersediaan tempat tidur, obat-obatan, dan oksigen. Demikian dikemukakan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan dalam keterangan pers virtual, Kamis (15/7), dipantau dari Denpasar.
Ia mengatakan pihaknya tidak berharap penambahan kasus kembali mengalami peningkatan signifikan. Namun pemerintah disebutnya sudah menyiapkan worst case scenario. “Kalau bicara worst case scenario, untuk 60 ribu atau lebih sedikit, kita masih sudah cukup oke,” katanya.
Bahkan, jika kasus mencapai seratus ribu per hari, pihaknya mengaku sudah merancang kebutuhan layanan kesehatannya. “Jadi semua kita tenang melaksanakannya, jernih melihatnya,” tegasnya.
Ia memaparkan pemerintah telah mempersiapkan jumlah tempat tidur, termasuk mendirikan sejumlah rumah sakit darurat. Seperti di Rusun Nagrak, Asrama Haji Pondok Gede (900 bed), Gedung Arafah (150 ICU), pembangunan RS Tanjung Duren (500 bed), dan peningkatan kapasitas di RS rujukan dengan menyiapkan 2.000 bed di Jawa Bali. Juga penggunaan RS dan fasilitas yang dimiliki oleh TNI dan Polri.
Obat-obatan juga disediakan stoknya. Bahkan terdapat paket obat sebanyak 300 ribu untuk OTG yang sedang isoman. Ada juga beberapa obat yang didatangkan dari luar negeri dengan mencarter pesawat. Seperti Intravenues Immune Globulin, Interleukin-6 Tocilizumab (39 ribu vial), Remdisivir, dan Favipiravir. “Sudah diimpor dan sekarang sudah dalam perjalanan,” jelasnya.
Kecepatan vaksinasi, kata Luhut, juga sangat penting dalam menangani pandemi. Meskipun dalam menghadapi varian Delta terjadi penurunan efikasi seluruh vaksin.i dari pengalaman, orang yang sudah disuntik vaksin, probability untuk sampai pada meninggal angkanya sangat kecil. Indonesia telah mengamankan stok vaksin sebesar 480,7 juta. Pada bulan Juli vaksinasi ditargetkan mencapai rata-rata 1 juta per hari. “Saya harus laporkan, kadang-kadang bisa satu juta, satu juta lebih, kadang-kadang di bawah. Kita masih ingin 31 juta disuntikan bulan ini,” tegasnya.
Cakupan vaksinasi per provinsi disebutkannya terus meningkat. Bali yang tertinggi mencapai 80,77 persen.
Di peringkat kedua adalah DKI Jakarta yang sudah mencapai 65,18 persen. “Kita harapkan, Jakarta ini kalau sampai 70 persen, kita harapkan mulai dekat herd immunity. Sekarang Jakarta itu sudah flattening,” ulasnya. (Diah Dewi/balipost)
Credit: Source link