JawaPos.com – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla alias JK mendesak agar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membuka data mengenai pondok pesantren (ponpes) di Indonesia yang terpapar kelompok terorisme. Hal ini dikatakan JK setelah sebelumnya Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebut sebanyak 198 pondok pesantren di Indonesia terpapar jaringan terorisme.
“Ya sekalian saja (dibuka data-datanya-Red) tapi hati-hati, mesti ada buktinya juga karena nanti protes pula. Ya, hati-hati,” ujar JK dalam Rakerna PKS di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (31/1).
Mantan Wakil Presiden RI tersebut menuturkan BNPT jangan hanya membeberkan jumlah pesantren yang terpapar kelompok terorisme, tanpa membuka ke publik data-datanya. Pasalnya dia takut hal itu malah mendiskreditkan pondok pesantren.
“Jangan kita mengeluarkan isu kemudian pesantren menjadi seperti disudutkan semuanya, kita harus panggil satu persatu,” katanya.
Politikus senior Partai Golkar ini berujar, nantinya BNPT bisa memanggil pemilik pondok pesantren yang diduga terpapar kelompok terorisme tersebut. Sehingga tidak membuat resah publik.
“Artinya kalau memang ada sesuatu ada buktinya kan orangnya bisa dipanggil. Kalau diumumkan begitu saja tanpa jelas, kan orang pesantren menjadi resah,” tegasnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Gunawan Wibisono
Credit: Source link