JawaPos.com – Digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) disebut Presiden Joko Widodo sebagai salah satu strategi mendongkrak ekonomi Indonesia. Namun, hingga saat ini baru 15,5 juta UMKM yang masuk platform digital dan lokapasar.
Jokowi mengatakan, transformasi akan terus didorong agar makin banyak UMKM yang masuk platform digital. Sebab, masih banyak UMKM yang belum merambah dunia digital. ”Kita memiliki kurang lebih 60 juta UMKM,” katanya. Platform digitalisasi yang disasar tak hanya berskala nasional.
Jokowi berharap ada UMKM yang bisa masuk platform global. Dengan begitu, jangkauannya makin luas.
Presiden juga menyinggung Undang-Undang Cipta Kerja. Menurut dia, UU itu adalah sebuah reformasi struktural. Dampak yang diharapkan adalah terbangunnya sebuah kecepatan transformasi. Selain itu, menurut Jokowi, pemerintah telah membuat sistem perizinan elektronik online single submission (OSS) guna memberikan kemudahan perizinan bagi UMKM.
Dengan OSS, UMKM bisa membuat nomor induk berusaha (NIB) di mana saja dengan waktu yang lebih cepat. ”Sehingga usaha-usaha kecil, usaha-usaha mikro kita semuanya bisa menjadi sebuah usaha yang memiliki NIB dan itu akan memudahkan akses ke perbankan,” tuturnya.
Jokowi juga menyampaikan program Mekaar yang merupakan pinjaman bagi usaha mikro dan telah ada sejak 2016. Saat ini peserta program Mekaar mencapai 10,8 juta nasabah. ”Ini sebuah lompatan yang sangat cepat. Kita harapkan memberikan dampak kenaikan tingkat pada usaha-usaha mikro di tanah air,” ujarnya.
Editor : Ilham Safutra
Reporter : lyn/agf/han/c7/oni
Credit: Source link