JawaPos.com–Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, Indonesia akan menghentikan ekspor sumber daya alam (SDA) dalam bentuk bahan mentah. Sebab, sudah bukan zaman penjajahan lagi dan harus diganti dengan produk jadi atau setengah jadi melalui industri hilirisasi.
”Kita sudah tidak zamannya lagi, yang sejak zaman VOC kita selalu mengirim mengekspor bahan-bahan mentah yang nilai tambahnya dinikmati negara lain,” kata Jokowi secara virtual dikutip dari saluran YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (29/1).
Jokowi menyebut, bisnis pertambangan hingga minyak dan gas (migas) juga akan segera melakukan hilirisasi di dalam negeri. Itu untuk menghasilkan produk nilai tambah yang menguntungkan Indonesia. Hal tersebut efeknya akan meluas pada potensi lapangan kerja dan peningkatan devisa negara.
”Kita sudah membuktikan bahwa dengan hilirisasi nilai tambah di dalam negeri itu sangat besar,” ucap Jokowi.
Presiden menilai, salah satu industri tambang yang sudah melakukan hilirisasi adalah komoditas nikel. Sejak 2015, sudah memberikan dampak signifikan dari sisi ekspor maupun neraca perdagangan.
”Oleh sebab itu sudah sering saya sampaikan tidak hanya nikel saja yang akan kita stop,” sebut Jokowi.
Menurut Jokowi, selanjutnya pemerintah akan membuka kemungkinan menghentikan ekspor bauksit, tahun berikutnya dan menghentikan ekspor tembaga. ”Tahun depan lagi stop lagi timah, stop lagi emas, tidak ada lagi yang namanya ekspor bahan mentah,” ucap Jokowi.
Tahun ini, Jokowi memperkirakan Indonesia dapat mengekspor tambang nikel mencapai USD 28 miliar – 30 miliar. ”Itu perkiraan dan sekali lagi setelah nikel, kita akan mendorong investasi di sektor bauksit, tembaga, timah, emas, dan lain-lain yang biasanya kita mengekspor dalam bentuk raw material atau bahan mentah,” terang Jokowi.
Editor : Latu Ratri Mubyarsah
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link