JawaPos.com – Presiden RI Joko Widodo menitipkan pesan kepada para calon presiden dan wakil presiden untuk menjaga stabilitas politik menjelang pemilihan umum pada 2024 mendatang. Ia menyebut pesan ini disampaikan karena situasi dunia saat ini sedang tidak normal.
Pernyataan ini disampaikan Jokowi saat membuka acara Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII, di Solo, Jawa Tengah, Senin (21/11).
“Saya titip dalam kondisi dunia yang rentan seperti ini, kita harus menjaga agar kondisi situasi politik itu tetap adem kalau bisa. Kalau bisa, paling banter anget, tapi jangan panas. Karena situasi dunia sedang tidak normal,” kata Jokowi dalam acara yang dipantau secara daring.
Meski demikian, Jokowi tidak menyebut kepada siapa pesannya disampaikan. Hanya saja, ia memberi kode bahwa calon penggantinya nanti telah ada di ruangan yang sama.
“Saya hanya titip pada calon-calon presiden dan wakil calon presiden yang juga hadir di sini. Saya tidak mau sebut siapa, tapi tadi secara blak-blakan Pak Menteri Investasi sudah sampaikan. Jadi saya nggak usah mengulang,” imbuhnya.
Lebih lanjut, mantan wali kota Solo ini mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah ada 14 negara yang menjadi pasien IMF. Bahkan, ekonomi yang memburuk membuat sebanyak 28 negara saat ini mengantre di depan pintu IMF untuk mendapat pertolongan.
Jokowi mewanti-wanti, stabilitas politik perlu dijaga agar ke depan Indonesia tidak masuk menjadi negara yang antre di IMF. Karena, kata dia, ke depan diprediksi total yang mengantre akan mencapai 66 negara.
“Saya sudah menyampaikan berkali-kali 14 negara sudah menjadi pasien IMF, tahun 97-98 itu hanya 5 negara sudah geger, ini sudah 14 negara. Dan 28 negara ngantre di depan pintu IMF diperkirakan sampai diangka 66 dan itu gak mungkin dapet bantuan semuanya karena keterbatasan dari IMF dan Bank Dunia,” jelasnya.
Oleh sebab itu, ia mengingatkan kepada para capres dan cawapres untuk betul-betul menjaga stabilitas politik. Terlebih saat ini ekonomi Indonesia cenderung tumbuh positif karena pada kuartal III/2022 tercatat pertumbuhan ekonomi masih tumbuh sebesar 5,75 persen.
Jokowi berpesan, capres dan cawapres mendatang jangan membawa-bawa politik sara, wabilkhusus agama. Ia pun meminta persetujuan kepada seluruh peserta Munas HIPMI dan semua menjawab setuju secara serentak sembari disambut sorak-sorai.
“Kita sudah pernah merasakan dan itu terbawa lama, hindari ini (politisasi agama). Lakukanlah politik gagasan dan ide, tapi jangan masuk ke politisasi sara, politisasi agama, politik identitas, jangan. Sangat berbahaya bagi negara sebesar kita, Indonesia ini yang sangat beragam,” tandasnya.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link