JawaPos.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, capaian perekonomian nasional pada kuartal II tahun ini cukup menggembirakan dengan pertumbuhan sebesar 7,07 persen dan inflasi yang berada diangka 1,5 persen. Harapannya, pertumbuhan yang positif akan berlanjut tahun ini meskipun dipastikan pertumbuhan ekonomi di kuartal III akan lebih rendah dari sebelumnya.
“Bapak ibu para ekonom yang saya hormati. Kita tetap harus tetap menjaga gas dan rem. Ini agar betul-betul berada di keseimbangan yang baik. artinya covidnya tahap demi tahap bisa kita turunkan, bisa kita kurangi. Sheingga ekonomi tahap demi tahap bisa kembali pulih ke arah normal atau lebih baik lagi,” ujarnya secara virtual, Kamis (26/8).
Jokowi memaparkan, upaya strategi besar pemerintah kedepan untuk perekonomian nasional mencakup berdasarkan tiga hal. Yaitu, pertama adalah hilirisasi industri, kedua digitalisasi UMKM, dan terakhir masuk ke ekonomi hijau atau ekonomi berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Menurutnya, terkait hilirisasi pemerintah telah melarang ekspor bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Misalnya, pada ekspor besi baja kita dalam setengah tahun ini sudah berada di angka kurang lebih USD 10,5 miliar. Sehingga, hilirisasi dilakukan oleh semua komoditas bukan hanya saja.
“Ke depan kita akan juga mulai untuk bauxitnya. Kemudian jg mulai mungkin emasnya. Mulai tembaganya. Hilirisasi mulai sawitnya. Sebanyak mungkin turunan-turunan dari bahan-bahan mentah itu bisa menjadi barang minimal setengah jadi syukur-syukur bisa menjadi barang jadi,” ungkapnya.
Selanjutnya, terkait dengan digitalisasi UMKM, Jokowi menyebut, hingga saat ini usaha keras pemerintah mendorong UMKM untuk masuk ke platform e-commerce digital sebanyak 15,5 juta.
Credit: Source link