MANGUPURA, BALIPOST.com – Jumat Ceria bersama UMKM Kabupaten Badung terus digelar Pemkab Badung. Bahkan dampak positif dari kegiatan tersebut sangat dirasakan oleh para pelaku UMKM.
Kegiatan yang dirangkaikan dengan perayaan rahina Tumpek Wayang dengan upacara Jagad Kerthi ini menghadirkan sebanyak 20 pelaku usaha mikro kecil dan menengah mulai dari usaha kuliner hingga produk pertanian organik. Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (Diskopukmp) Kabupaten Badung , I Made Widiana di sela-sela kegiatan Jumat Ceria, Jumat (28/4) mengatakan, kegiatan ini berawal dari masa pandemi COVID-19.
Pemerintah Kabupaten Badung berpikir bagaimana cara untuk meningkatkan daya tahan dari pada UMKM yang ada di Kabupaten Badung. “Berbagai upaya kita lakukan akhirnya ada ide untuk memfasilitasi dari pada UMKM lewat program seperti ini. Bagaimana caranya kita bisa mengumpulkan pegawai untuk ikut membantu berbelanja produk-produk UMKM masyarakat Badung dan tercetus lah kegiatan Jumat ini dan dilaksanakan hanya satu bulan sekali, sehingga saat ini menjadi program Jumat Ceria,” ujarnya.
Lebih lanjut Widiana mengatakan, karena jumlah stand terbatas hanya 20, jadi UMKM ini ditampilkan secara bergiliran. “Khusus untuk hari ini, karena merupakan hari tumpek wayang, dalam pameran produk UMKM. Memamerkan produk-produk organik seperti beras organik , ada olahan kopi yang dari organik yang difasilitasi oleh petani-petani organik kita di Desa Sangeh dan Desa Pelaga,” ujarnya.
Kegiatan Jumat Ceria dimulai sejak 2022, pada anggaran perubahan hingga Desember. “Setelah itu, kita lanjutkan tahun 2023 dengan 10 kali kegiatan yang diawali dari bulan Februari sampai dengan November 2023. Di Bulan Mei nanti kita laksanakan di Minggu kedua pada tanggal 12 Mei 2023,” paparnya.
Ia mengatakan untuk peserta UMKM dilakukan secara bergilir sehingga semua merata bisa mengikuti program Jumat Ceria. Ditanya jumlah transaksi UMKM yang mengikuti program ini, mantan Lurah Kedonganan ini mengatakan, untuk setiap kegiatan para UMKM bisa meraup jutaan rupiah. “Biasanya kita melakukan perekapan per stand dan per Produk UMKM. dan rata-rata dengan berjualan dengan waktu yang singkat mereka bisa meraup penjualan hingga Rp 1 jutaan bahkan lebih. Selain itu, pelaku UMKM pun juga berterimakasih kepada pemerintah karena barang mereka sudah habis terjual,” terangnya. (Adv/balipost)
Credit: Source link