JAKARTA, BALIPOST.com – Peran dan kontribusi Holding Ultra Mikro (UMi) yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai induk, serta PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus tumbuh dan semakin besar. Salah satunya yakni dengan adanya pemberdayaan kelompok Mekaar menjadi Agen BRILink guna memberikan saluran pendapatan bagi kelompok.
Potensi Agen BRILink sendiri selama ini selalu dioptimalkan BRI, termasuk dalam hal fungsi referral dalam penyaluran kredit. Hal ini semakin dimudahkan oleh jaringan BRI yang memberikan kedekatan dengan nasabah. Holding UMi memiliki fungsi strategis dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan.
Dalam acara Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (30/1), Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan bahwa Ketua Kelompok di PNM Mekaar pun bisa direkrut pula menjadi AgenBRILink.
Hal ini semakin memperkuat fungsi holding dalam joint acquisition.
Sejak holding resmi berdiri pada September 2021, jumlah Ketua Kelompok Mekaar terus mengalami peningkatan di mana hingga Desember 2022 mencapai sekitar 69.000. “Ketua kelompok PNM Mekaar yang kita rekrut menjadi AgenBRILink. Jadi mereka mengoperasikan seperti cabangnya bank versi lebih sederhana. Mereka dapat fee dari operasional AgenBRILink tersebut,” ujarnya.
Terkait hal itu, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menambahkan, Kelompok PNM Mekaar yang memiliki anggota 10-30 nasabah tiap kelompok ini ditanamkan untuk membangun kepedulian dan dukungan terhadap teman-teman dan masyarakat di sekelilingnya. Dengan menjadi Agen BRILink, fungsinya lebih luas lagi dalam memberikan economic dan social value.
“Selain ada nilai tambah buat si Ketua Kelompok, yang tadinya kerja sosial, jadi memonitor para anggota kelompoknya juga,” ujar Arief dalam acara yang sama.
Pengembangan Ekosistem Ultra Mikro
Sunarso pun menjelaskan Holding UMi mendapatkan atensi yang besar dari para pekerja di ketiga entitas sehingga upaya pengembangan ekosistem Holding UMi pun menjadi lebih kuat dan masif. Ketika Holding UMi resmi dibentuk pada September 2021, target pembentukan co-location atau disebut Senyum untuk tahun 2022 hanya 300 gerai layanan saja.
Tapi ternyata antusiasme tenaga pemasar di ketiga entitas sangat besar untuk mendukung kantor layanan secara bersama-sama. Alhasil target pembentukan co-location ditambah menjadi 1.000 gerai dan sekarang sudah mencapai 1.000 lebih hingga Desember 2022.
“Itu yang kita sebut co-location di mana satu kantor itu dipakai bertiga, BRI, Pegadaian, dan PNM,” lanjutnya.
Hal itu diamini pula oleh Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan yang hadir dalam acara yang sama. Menurutnya dengan adanya co-location Pegadaian bisa menambah 624 gerai gabungan tersebut.
“Jadi yang bekerja remote area yang jauh dari Pegadaian atau dari pelosok, kami bisa menumpang di BRI. Dengan adanya holding ini, kami bisa memperluas jaringan dari 4.085 jaringan yang tersebar. Dengan adanya co-location ini, kami juga diuntungkan karena kami bisa semakin efisien dan bisa sharing nasabah,” ujarnya. (Adv/balipost)
Credit: Source link