JawaPos.com – Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, meski jumlah kasus harian tinggi, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit masih rendah. Menurut Nadia, sebagian besar yang terkonfirmasi merupakan kasus tanpa gejala dan bergejala ringan. Meski penularan dari varian Omicron lebih cepat ketimbang varian lain, namun kasus kesakitan maupun kematian akibat varian ini rendah.
“Hal ini dapat terlihat dari kondisi pasien yang dirawat di rumah sakit secara nasional masih sangat rendah. Rata-rata pasien yang dirawat di rumah sakit saat ini juga tidak bergejala dan gejala ringan. Dari data yang kita miliki, meski secara tren kenaikan kasus varian Omicron ini ada kemiripan dengan Delta, namun angka keterisian tempat tidur rumah sakit jauh lebih landai,” ujar Nadia dalam keterangannya, Sabtu (5/2).
Nadia menyampaikan bahwa pemerintah mengimbau masyarakat yang positif Covid-19 namun tidak bergejala ataupun bergejala ringan tidak perlu ke rumah sakit. Cukup melakukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat, serta memanfaatkan layanan telemedisin jika tersedia, atau melapor ke Puskesmas terdekat.
“Dengan demikian kita dapat mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan, serta membantu menyelamatkan orang lain yang memiliki gejala sedang hingga kritis,” katanya.
Nadia menuturkan, secara nasional, kondisi tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) RS di Indonesia masih berada pada ambang batas yang aman.
Hingga Jumat (4/2), persentasenya baru 20 persen, sementara jumlah pasien sebanyak 16.712 yang dirawat dari 80.344 tempat tidur yang tersedia untuk penanganan Covid-19. Jumlah ketersedian tempat tidur perawatan khusus pasien Covid-19 pun masih bisa ditambahkan lebih banyak lagi apabila dibutuhkan, seperti halnya langkah yang dilakukan pemerintah tahun lalu.
Editor : Edy Pramana
Reporter : Gunawan Wibisono
Credit: Source link